Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Air Zamzam, Fenomena Gunung Es Pengawasan Produk Palsu

Kompas.com - 02/04/2015, 19:01 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik pemalsuan air zamzam di Jakarta Barat yang dibongkar polisi pada Rabu (1/4) lalu dianggap sebagai fenomena puncak gunung es. Pengurus Harian di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, ada banyak praktik serupa yang sebenarnya tidak diketahui masyarakat.

"Ada es beracun, ada air zamzam palsu, itu sebenarnya hanya efek gunung es. Yang tampak di permukaan cuma beberapa, tapi terjadi di luar sana sebenarnya lebih banyak," sebut Tulus saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (2/4) sore.

Tulus menyoroti kinerja pemerintah yang tidak memiliki kekuatan untuk membenahi sejumlah praktik produksi ilegal yang kerap merugikan masyarakat sebagai konsumen. Menurutnya, pengawasan yang dilakukan pemerintah tergolong lemah dan tidak terstruktur.

"Secara teknis, nyaris tidak ada pengawasan yang terstruktur. Dinas Kesehatan, Dinas Perdangangan maupun Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) sama sekali tidak melakukan pre-market control. Mereka tidak kontinu menindak yang tidak punya izin. Kalaupun ada izin tapi pengawasan sangat lemah. Padahal pemerintah rajin mengeluarkan izin usaha," kritik Tulus.

Ketiadaan efek jera juga memberi ruang bagi para oknum praktik tersebut untuk melakukan kegiatan kotor mereka. Menurut Tulus, selama ini tidak ada hukuman yang setimpal diberikan pada orang-orang yang terbukti melakukan hal tersebut.

"Pembiaran-pembiaran ini juga diikuti dengan tidak ada hukuman yang setimpal untuk pelaku. Selama ini hukuman yang banyak hanya percobaan enam atau tujuh bulan. Nanti kalau sudah selesai hukuman, mereka bisa ulang lagi bikin itu. Padahal kalau dilihat undang-undang perlindungan konsumen, sudah lumayan kuat untuk membuat mereka jera," pungkas Tulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com