Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-Musrenbang Terus Disosialisasikan, Hubungan Basuki-Dewan Makin Melunak

Kompas.com - 03/04/2015, 08:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Upaya memberantas korupsi dan merealisasikan pemerintahan yang bersih serta meningkatkan kualitas layanan masyarakat di Jakarta terus dilakukan secara maraton. Salah satunya dengan sosialisasi musyawarah rencana pembangunan secara elektronik (e-musrenbang).

Hari Selasa (31/3/2015) dan Rabu (1/4/2015), secara bergantian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendatangi Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Hari Kamis (2/4/2015) pukul 13.00, giliran Jakarta Timur disambangi salah satu pimpinan DKI Jakarta tersebut.

Basuki sebelumnya mengatakan, proses penyusunan rancangan APBD tahun 2016 diharapkan lebih mulus karena proses perencanaannya melibatkan semua unsur sejak tingkat terbawah. Selain itu, perencanaan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) yang sekaligus memudahkan pengecekan apakah usulan warga di satu wilayah diterima atau ditolak di tingkat yang lebih tinggi.

"Kami mengundang anak-anak muda dengan keahlian di bidang TI untuk bersama membangun sistem yang bermanfaat sekaligus memperkokoh dari kemungkinan peretasan," kata Basuki, Rabu.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Triwisaksana menyambut baik proses musrenbang kali ini. Dia berharap tak ada lagi usulan warga yang tiba-tiba dihapus, diubah spesifikasinya, atau dikurangi mutunya.

Saling dukung

Sikap saling mendukung antara Basuki dan anggota Dewan yang terlihat di setiap e-musrenbang menurunkan suhu politik di DKI yang selama ini panas. Tidak hanya dengan Triwisaksana, bahkan hubungan Basuki dengan Wakil Ketua DPRD M Taufik pun melunak. Keduanya justru terlihat akrab saat menghadiri musrenbang Jakarta Utara, kemarin.

Basuki dan Taufik duduk berdampingan dan berbincang dengan santai. Sesekali mereka juga saling tertawa. Keduanya diapit Sekretaris Daerah Saefullah dan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

Basuki bahkan sempat berseloroh dengan Taufik saat sesi tanya jawab dengan peserta musrenbang. Kejadian ini bermula saat seorang penanya dari perwakilan lembaga musyawarah kelurahan (LMK) salah menyebutkan jabatan Taufik dan memanggilnya sebagai gubernur.

Basuki pun langsung menanggapinya dengan candaan. "Pantas Pak Taufik semangat sekali di hak angket, rupanya pengin jadi gubernur," ujarnya sambil tertawa. Para peserta musrenbang yang mayoritas diikuti satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Jakarta Utara juga ikut tertawa.

Bukannya tersinggung, Taufik justru tertawa lepas. Bahkan, dia sempat menepuk-nepuk pundak Basuki. Basuki pun turut melakukan hal yang sama.

Fokus infrastruktur

Dalam arahannya, Basuki menyinggung penanganan banjir di Jakarta Utara. Wilayah ini dianggap sebagai daerah yang paling terdampak saat musim hujan dan pasang air laut. "Mengatasi banjir bukan dengan cara meninggikan permukaan jalan, melainkan dengan membangun tanggul," katanya.

Kinerja pompa air juga harus dimaksimalkan dengan memperbaiki pompa yang rusak. Begitu juga dengan perbaikan saluran air yang mengalir ke waduk sebagai lokasi penampung air. Ditargetkan banjir di Jakarta Utara dapat diatasi pada 2016.

Penertiban pedagang kaki lima juga tak luput dari perhatian mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Begitu juga dengan relokasi warga yang tinggal di bantaran kali. Namun, terlebih dahulu harus dibangun rumah susun sederhana (rusunawa) untuk merelokasi warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com