Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Sebut Pidato LPKJ Ahok Masih Tidak Realistis

Kompas.com - 06/04/2015, 15:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan akan membahas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan komisi-komisi. Akan tetapi, secara umum, Prasetio mengatakan pidato penyampaian LKPJ 2014 oleh Ahok (sapaan Basuki) masih belum realistis.

"Masih ada yang enggak realistis. Ya masih kurang lebih begitu, biasa. Makanya nanti bisa ketahuan selesai dibahas di komisi-komisi itu dulu," ujar Prasetio setelah sidang paripurna di Gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).

Prasetio mengatakan anggota DPRD baru akan mengetahui adanya pelencengan program dengan realisasi APBD 2014 setelah rapat komisi ini.

Prasetio menjamin rapat di komisi tidak akan berlangsung terlalu lama. Hal ini, kata Prasetio, untuk kepentingan rakyat juga. Berkaitan dengan hal ini, ada hal yang ditakutkan Prasetio terkait kekurangan yang ada di LKPJ 2014.

Dia khawatir kekurangan tersebut disebabkan oleh para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tidak becus bekerja.

Secara tidak langsung, Prasetio seolah tidak lagi menyalahkan Ahok dalam kekurangan LKPJ 2014. Meski, tidak menutup kemungkinan Ahok juga bersalah dalam kekurangan LKPJ 2014.

"Makanya kemarin kita bahas di Kemendagri itu kan terlihat anak buahnya cuma bisa 'sap-sip, sap-sip' saja. Malu juga, kasihan juga. Ini kan dia sama anak buahnya berarti," ujar Prasetio.

Kekurangan dalam LKPJ 2014 secara umum adalah penyerapan DKI tahun lalu yang merupakan penyerapan paling kecil dalam sejarah DKI Jakarta. Yaitu di bawah 40 persen dari jumlah APBD 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.

Selain itu, target pemasukan DKI yang tidak terpenuhi. Pemerintah Provinsi DKI hanya mampu mendapat pemasukan sebesar Rp 40 triliun dari target awal sebesar Rp 60 triliun.

Akan tetapi, Prasetio mengatakan anggota DPRD juga akan mendukung jika LKPJ 2014 dinilai baik setelah rapat komisi dilakukan. DPRD mengaku akan mendorong Pemprov DKI untuk mengatasi hambatan.

"Makanya kalau itu relevan, kita juga harus bisa support, karena itu kan kepentingan masyarakat. Kita harus support dia, jangan sampai ada hambatan," ujar Prasetio.

Pidato penyampaian LKPJ Gubernur hari ini akan dibahas dalam rapat internal komisi. Hasil pembahasan tersebut nantinya akan dikeluarkan dalam keputusan DPRD.

Hasilnya akan disampaikan kepada Gubernur dalam rapat paripurna istimewa yang rencananya akan berlangsung 21 April mendatang. Prasetio juga menjelaskan hal itu dalam penutupan sidang.

"Sebagai rekomendasi untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah setempat, demikan DPRD akan memberikan perhatian penuh terhadap kinerja Gubernur dalam penyelenggaran pemerintahan daerah tahun sebelumnya dan tahun yang sedang berjalan," ujar Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com