"Dilanjutkan ke HMP ini soal pertanggung jawaban ke publik. Kalau hak angket enggak jelas ujung pangkalnya, mau dikemanain muka dewan?" ujar Maman di Gedung DPRD DKI, Kamis (9/4/2015).
Maman mengatakan pelaksanaan HMP sebagai tindak lanjut hak angket ini bukan karena anggota dewan memiliki dendam pribadi kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Kata dia, hal ini terbukti dari total dukungan hak angket beberapa waktu lalu yang mencapai jumlah keseluruhan anggota dewan. Jika berlandaskan rasa sakit hati, kata Maman, dukungan tidak mungkin sebulat itu.
"Masa 106 sentimen semua, kan enggak lucu. Tetapi ini benar-benar murni aspirasi," ujar Maman.
Oleh karena itu, kata Maman, hasil penyelidikan angket harus ditindaklanjuti. Jika tidak, tim angket seharusnya tidak perlu bekerja terlalu keras dalam penyelidikan kemarin. Sampai-sampai harus menerima kritikan dari masyarakat dan juga dari Ahok sendiri.
"Buat apa capek-capek ramai saling tuding kemarin. Mendingan rangkul-rangkulan di belakang saja (damai dengan Ahok)" ujar Maman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.