Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (4-Selesai)

Kompas.com - 16/04/2015, 15:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Keamanan merupakan hal penting bagi Mami (31), mucikari yang memiliki delapan "angel" (istilah perempuan yang dilacurkan di forum/dunia online). Dia mempunyai aturan ketat yang harus dilakukan oleh angel maupun kliennya. Mereka hanya boleh bersama selama dua jam.

Jangan coba-coba melanggar aturan tersebut. Sebab, Mami memiliki seorang asisten berotot yang mengawasi. Setelah dua jam, sang asisten harus segera menyudahi pertemuan klien dan si angel. Dia juga yang mengantarkan angel kepada kliennya.

“Misalnya tolong dong anterin T ke hotel ini. T masuk kamar, lu minta duitnya karena gue enggak berinteraksi langsung sama klien,” kata Mami kepada Kompas.com, Selasa (14/4/2015).

Menurut Mami, bukan perihal mudah menjaga angel-nya. Salah satunya saat berhadapan dengan pelanggan. Mami bercerita, angel-nya pernah mau diperlakukan kasar. Saat itu, si angel langsung meneleponnya.

"Ada kok anak gue yang udah setuju, terus pas dikasih dikasarin. Anak gue langsung telepon sambil nangis-nangis. Terus suruh pake sabu. Gue langsung cancel,” kata Mami.

Menurut Mami, hal itu dilakukan untuk menjaga anak-anaknya sehingga tidak ada yang dirugikan. “Gue bilang, enggak gitu caranya, Bang. Kalau mau gitu caranya, gue juga bisa. Gue juga ada beberapa orang penting yang bisa mengekspos lo,” ungkap Mami.

Mami awalnya hanya memiliki tiga orang angel, sekarang menjadi delapan. Dia dianggap memiliki peraturan yang longgar terhadap para angel-nya. “Gue welcome ke mereka. Gue humble sama mereka. Gue enggak maksa mereka karena gue pernah ada di posisi mereka,” ucap Mami.

Jika ada angel yang merasa lelah, ia pun tak memaksa untuk mereka bekerja. “Jadi pada saat mereka bilang ke gue capek, oke gue stop. Meskipun ada klien yang booking. Itu yang buat mereka tertartik untuk gabung ke gue,” cerita Mami.

Mami juga punya aturan sendiri terkait angel-nya. Ia tak mau para angel terjerumus ke dunia narkotika. “Anytime lu merasa capek, gue cuma minta satu, lu istirahat, ngomong ke gue. Jangan pernah pake narkoba atau doping cuma buat ngejar target,” kata Mami

Setelah kasus Deudeuh Alfi Syahrin (26), Mami (32) menghentikan sementara operasi prostitusi online. Kendati demikian, dia akan membuka kembali usahanya. Salah satunya untuk melanjutkan hidup. “Gue juga butuh hidup. Susu anak gue. Biaya perobatan gue,” kata Mami.

Baca:
Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (1)
Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (2)
Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (3)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com