Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akan Ganti Sistem Lelang Jabatan

Kompas.com - 22/04/2015, 14:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengubah sistem lelang jabatan di lingkungan Pemprov DKI. Basuki mengaku tidak perlu lagi melakukan tes bagi pejabat eselon I dan II, tetapi langsung menunjuk pejabat untuk menduduki jabatan prestisius tersebut. 

"Jadi, pengertiannya, kalau mau ganti (pejabat) eselon I dan II, langsung ganti saja tidak perlu dites lagi," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (22/4/2015). 

Basuki menjelaskan, Pemprov DKI tak akan lagi secara besar-besaran mengumumkan adanya lelang jabatan untuk menduduki posisi tertentu. Semua pegawai nantinya bisa mengikuti tes sesuai dengan minat dan persyaratan masing-masing.

Nantinya, begitu pejabat eselon I maupun eselon II yang sedang menjabat kinerjanya buruk, langsung diganti dengan pegawai yang telah mengikuti tes tersebut.

"Saya enggak mau lagi umumkan siapa pegawai mau rebut posisi A. Nanti mereka malah bisa ribut, ketahuan kan. Maunya kami, semua pegawai dites, siapa mau jadi pejabat eselon I, siapa mau jadi pejabat eselon II, nanti distok. Begitu mau penggantian, (pegawai) yang layak langsung diambil dan dipasang (dilantik jadi pejabat)," kata Basuki.

Maret lalu, Basuki juga pernah mengungkapkan ingin mengubah mekanisme lelang jabatan. Sebelumnya, pemilihan pejabat melalui lelang jabatan dipilih dengan mekanisme proses tes, seperti psikotes, wawancara, serta tes kompetensi dasar (TKD).

Kini, Basuki lebih menilai para pejabat dengan hasil kinerja mereka. Apabila pejabat itu berkinerja baik, jabatan itu dapat dipertahankan. Begitu pula sebaliknya.

"Jadi, kalau lurah dan camat kerja di lapangan enggak jelas, kami bisa copot. Mekanismenya sekarang langsung output, jadi bukan tes masuk lagi. Kami lihat, selokan kamu beres enggak? Pelayanan beres enggak? PTSP beres enggak? Jadi, langsung nilai ujiannya di tiga poin itu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com