Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tes Urine Orangtua Lima Anak Telantar Akan Keluar Hari Senin

Kompas.com - 16/05/2015, 18:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto menyebutkan bahwa hasil tes urine pasangan suami istri yang menelantarkan lima anaknya,  T (45) dan N (42), masih dalam proses uji lab.

Eko menegaskan hal tersebut sekaligus untuk meluruskan adanya simpang siur info yang beredar bahwa hasil tes urine sudah keluar. "Memang belum ya, karena kita terima dari Direskrimum itu pas kemarin malam. Dan kita juga limpahkan ke Puslabfor Mabes Polri," kata Eko, Sabtu (16/5/2015).

Eko menjelaskan, awalnya tes urine hendak diserahkan kepada Biddokes Polda Metro Jaya. Namun untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, maka tes urine diserahkan ke Puslabfor Polri.

Terlebih pada hari ini merupakan hari libur nasional, sehingga tim di Puslabfor Mabes Polri belum bisa bekerja untuk melakukan tes urine. Eko memperkirakan, hasil tes urine paling lambat bisa keluar pada hari Senin (18/5/2015) mendatang.

Sebelumnya diberitakan bahwa Subdit II Renakta (Remaja, Anak, dan Wanita) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggeledah di rumah T dan N, Jumat (15/5/2015) siang.

Di dalam rumah tersebut ditemukan barang yang diduga narkoba jenis sabu. Barang yang diduga sabu itu ditemukan di salah satu kamar di lantai dua rumah T dan N. Barang tersebut disimpan dalam plastik hitam.

Selain itu, polisi juga mendapati alat isap sabu di kamar lainnya yang berada di lantai dua. Alat bukti ini kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com