Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mengaku Telah Jadikan Wiriyatmoko Staf

Kompas.com - 02/06/2015, 14:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah banyak menjadikan staf para pejabat yang tergabung dalam Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), termasuk Wiriyatmoko. Hal itu dikatakan Basuki seusai menyampaikan sambutan di peringatan hari raya Waisak, di Wihara Ekayana Amara, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (2/6/2015). 

"Iya dia (Wiriyatmoko) jadi staf. Sudah saya jadikan staf banyak pejabat di TGUPP, saya mau ganti baru lagi anggota TGUPP," kata Basuki. 

Ahok, sapaan Basuki mengatakan sebelumnya anggota TGUPP merupakan pejabat setingkat eselon II. Namun kini sebagian besar anggotanya telah dijadikan staf dan non eselon.

Rencananya pada pertengahan Juni ini, Basuki akan menjadikan staf beberapa pejabat eselon II. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Ia juga akan mempromosikan pejabat eselon III untuk menjadi pejabat eselon II. Meski demikian, Basuki enggan menjelaskan pejabat mana saja yang akan dipromosikan dan pejabat mana saja yang telah dijadikan staf.

"Entar lama-lama juga lo tahu lah. Nanti tergantung analisa saya juga mau pecat yang mana," kata Basuki. 

Anggota TGUPP diketahui berjumlah sembilan orang yang diketuai oleh Sarwo Handayani. Sementara yang menjadi Wakil Ketua TGUPP adalah Mohammad Yusuf yang sebelumnya merupakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI.

Sementara anggotanya adalah Taufik Yudi Mulyanto, Wiriyatmoko, Hasan Basri Saleh, I Made Karmayoga, Sugiyanta, Ipih Ruyani, dan Sugeng Irianto. 

Saat menjabat sebagai Wakil Gubernur, Basuki kerap kesal dengan Wiriyatmoko yang pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI.

Basuki pernah menyindir Wiriyatmoko sebagai penguasa di DKI Jakarta. Sebab dia merupakan pihak yang memberi izin pengusaha mendirikan reklame di Jakarta saat masih menjabat sebagai Asisten Sekda bidang Pembangunan DKI.

Tak hanya itu, Basuki pernah marahi Wiriyatmoko saat menghambat birokrasi penerimaan 30 bus sumbangan perusahaan swasta untuk beroperasi di DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com