Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahana Bemain Jadi Primadona PRJ Senayan

Kompas.com - 02/06/2015, 19:59 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan anak kecil usia 5-10 tahun tampak celingak-celinguk penasaran melihat sejumlah wahana bermain yang ada di salah satu area Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan, Selasa (2/6/2015) sore.

Beberapa diantara mereka tampak tidak sabar mencoba berbagai wahana tersebut meski masih antri di sebuah gerai tiket yang terletak persis di tengah-tengah area bermain.

"Antre beli tiket dulu nak," kata salah satu pengunjung pada anak laki-lakinya. Setiap wahana bermain di PRJ Senayan dibanderol Rp 10.000 sampai Rp 20.000 untuk setiap lembar tiketnya. Wahana-wahana seperti komidi putar, helikopter, kolam air, kereta mini, istana balon, bianglala, hingga kapal kora-kora tersedia di sana.

Pengunjung wahana yang didominasi para keluarga itu juga menilai tarif di sana tergolong murah.

"Senang ke sini karena murah meriah, wahananya juga tradisional seperti pasar malam, enak saja ke sini, anak-anak saya juga senang main di sini dari tadi," kata Anita yang datang dari daerah Ciledug bersama suami dan dua orang anaknya.

Meski digandrungi pengunjung, kerapian wahana bermain tampak kurang terjaga. Sampah-sampah plastik makanan dan minuman bertebaran di mana-mana. Pengoperasian wahana bermain juga tampak kurang diawasi dengan seksama oleh petugas.

"Banyak sampah di mana-mana, tong sampah sedikit sih. Orang main buang sembarangan saja. Kalau dicontoh anak kecil kan enggak baik," kata Mina, salah satu pengunjung wahana bermain tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com