Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta PRJ Senayan Tidak Dipermasalahkan

Kompas.com - 01/06/2015, 10:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) 2015 di Senayan bukanlah sesuatu yang patut dipermasalahkan. Apalagi dikaitkan dengan penyelenggaraan Jakarta Fair di arena Pekan Raya Jakarta di Kemayoran.

Menurut Djarot, penyelenggaraan "PRJ Senayan" berbeda dengan penyelenggaraan Jakarta Fair di PRJ Kemayoran. Sebab panitia PRJ Senayan tidak memungut biaya kepada pengunjung. Hal itu berbeda dengan Jakarta Fair yang masih memungut biaya kepada pengunjungnya.

"Jangan kemudian yang Senayan itu dianggap saingan dengan yang di Kemayoran. Itu beda banget. Ini (PRJ Senayan) pelengkap. Bagi mereka yang tidak bisa masuk di Kemayoran karena Rp 20.000 atau Rp 30.000. Kalau satu orang sih masih murah, tapi kalau satu keluarga? Nah yang seperti itu bisa ke Senayan," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6/2015).

Djarot mengatakan para penyewa kios di acara PRJ Senayan adalah para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ia menilai pemberian izin dukungan terhadap penyelenggaraan acara tersebut menandakan Pemprov DKI memiliki perhatian terhadap ekonomi kerakyatan.

"Ini untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Mereka diakomodir dong, diberikan ruang. Pemerintah memberikan akses dan memberikan peluang bagi mereka-mereka yang kecil untuk bisa beraktivitas di situ," ujar Djarot.

"Ini terkait dengan pancasila. Kalau kami memberikan dukungan pada usaha rakyat yang kecil seperti itu, itu merupakan perwujudan demokrasi ekonomi pancasila. Ekonomi kerakyatan. Ya silakan kita dukung," kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com