Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi Rutan Cipinang, Propam Polda Metro Periksa Kasus Kekerasan terhadap Pekerja JIS

Kompas.com - 04/06/2015, 16:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya mendatangi Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (4/6/2015). Tim datang untuk bertemu dengan para terpidana kasus pelecehan seksual Jakarta International School (JIS).

Propam akan memeriksa kasus dugaan kekerasan terhadap pekerja JIS yang tewas di tahanan saat penyidikan oleh polisi.

Pengacara tiga terpidana kasus JIS, Saut Irianto Rajaguguk, mengatakan, pemeriksaan oleh Propam itu diharapkan dapat mengungkap kejanggalan dalam kasus JIS.

"Investigasi ini diharapkan dapat mengungkap kejanggalan demi kejanggalan kasus JIS," kata Saut di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis siang.

Saut berharap, untuk mengungkap tuntas kasus dugaan penyiksaan ini, jenazah pekerja kebersihan yang tewas dalam tahanan akan diotopsi kembali.

Saut mengklaim, selama ini, polisi selalu menolak untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Azwar. "Dengan otopsi, fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi di balik kematiannya akan bias terungkap dengan jelas," ujar pengacara untuk sejumlah pekerja JIS, yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin, Syahrial, dan Zainal Abidin.

Dia juga berharap, investigasi ini akan mengungkap bahwa tuduhan sodomi yang dilakukan pekerja JIS terhadap bocah berinisial MAK tidak benar.

Menurut dia, para pekerja JIS telah menjadi korban aparat dengan dijadikan pelaku dalam kasus ini, atas tuduhan orangtua MAK.

Adapun investigasi ini disebut atas permintaan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Kompolnas menilai perlunya investigasi untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang.

Sebelumnya, sejumlah tenaga kebersihan JIS diduga mengalami kekerasan oleh oknum polisi saat penyidikan.

Salah satu pekerja JIS, Azwar, meninggal dunia. Ia diduga tidak kuat menerima siksaan. Polisi menyatakan, Azwar bunuh diri dengan meminum cairan pembersih toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com