Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Ini, Penumpang KRL Jalur Serpong Diimbau Cari Moda Transportasi Lain

Kompas.com - 16/06/2015, 16:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengguna jasa layanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line untuk jalur Serpong diimbau untuk mencari moda transportasi umum yang lain pada Selasa (16/6/2015) sore ini. Hal itu menyusul belum tuntasnya proses pengangkatan pada rangkaian KRL yang anjlok di sekitar Stasiun Pondok Ranji.

Sebagai informasi, anjloknya rangkaian KRL di sekitar Stasiun Pondok Ranji pada Selasa siang tadi membuat satu rel di lintasan tersebut tidak dapat digunakan.

Akibatnya, KRL relasi Tanah Abang-Parung Panjang dan sebaliknya harus menggunakan satu jalur secara bergantian sehingga perjalanan KRL membutuhkan waktu yang lebih lama.

"Kita mengimbau penumpang yang tidak mau menunggu lama untuk menggunakan moda transportasi lain. Yang sudah membeli tiket bisa melakukan refund di loket. Saat ini, announcer di stasiun juga sudah memberikan informasi mengenai gangguan tersebut," kata Manajer Komunikasi PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa kepada Kompas.com.

Eva mengatakan, sampai saat ini proses pengangkatan pada rangkaian KRL yang anjlok masih terus berlangsung. [Baca: KRL Anjlok di Jalur Serpong Belum Dievakuasi]

Menurut dia, diperkirakan, proses tersebut akan rampung pada sekitar pukul 17.00. "Proses evakuasi masih berlangsung. Diupayakan selesai sebelum pukul 17.00. Kita mohon maaf kepada penumpang karena memang akan berdampak ke antrean KRL," tutur Eva.

Operasional kereta yang hanya satu jalur ini menyebabkan antrean kereta baik yang ke arah Serpong maupun ke Tanah Abang.

Pantauan Kompas.com, kereta tujuan Maja berada di Stasiun Tanah Abang selama satu jam lebih. Kereta yang berada di jalur lima itu tak kunjung diberangkatkan, padahal penumpang sudah penuh sesak.

"Kami mohon maaf rangkaian kereta belum bisa diberangkatkan karena masih menunggu aman di Stasiun Palmerah," kata petugas informasi Stasiun Tanah Abang melalui pengeras suara.

Kereta tersebut berada di Tanah Abang sekitar pukul 13.30 dan baru diberangkatkan pukul 14.45. Ketika akan memasuki Stasiun Palmerah, kereta kembali tertahan lama.

Penumpang yang sebagian besar para ibu yang pulang berbelanja itu mengeluh dan berteriak-teriak. Mereka emosi karena gerbong penuh sesak dan kabin terasa panas. Tidak sedikit anak-anak kecil yang menangis karena kegerahan. Bahkan, mereka minta dibukakan baju karena tidak tahan dengan kondisi yang panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com