Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Bus Transjakarta Tak Salah jika Kecelakaan di "Busway"

Kompas.com - 18/06/2015, 11:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai bus transjakarta tidak bisa disalahkan sepenuhnya apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan seseorang tewas, terutama jika kecelakaan itu terjadi di jalur bus transjakarta.

Basuki menginginkan adanya revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

"Kamu tahu enggak kereta api setiap hari nabrak orang gimana? Kan enggak pernah dituntut keretanya karena ada peraturannya. Coba kalau transjakarta, motor masuk busway dan ketabrak, transjakartanya yang salah, padahal itu jalur khusus," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (18/6/2015). 

Basuki meminta jalur bus transjakarta dibuat khusus dan eksklusif seperti layaknya jalur kereta api. Menurut UU Perkeretaapian, jalur kereta api adalah jalur khusus yang tidak boleh dilalui oleh kendaraan lain. Dengan demikian, masinis kereta api tidak bisa disalahkan jika terjadi kecelakaan saat ada kendaraan yang menerobos jalur tersebut.

Sebagai langkah pendek sebelum revisi UU Lalu Lintas, Pemprov DKI bakal memasang Moveable Concrete Barrier (MCB) atau separator tinggi beton seperti di Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas).

"Kami penginnya semua rel kereta api dinaikin ke atas deh, jadi layang semua. Kalau transjakarta, kami tutup separator dan busnya dipasang RFID (Radio Frequency Identification)," kata Basuki. 

Sebelumnya, sopir bus transjakarta B 7267 IV menabrak pengendara sepeda motor B 6261 BVP di Jalan Latumenten, Jakarta Barat. Sopir tersebut membanting setir ke sebelah kanan setelah menabrak pengendara sepeda motor, Wahyu Hanafiyudin (35) dan Cilesta (22).

Akibat banting setir itu, bus transjakarta menabrak tiang penyangga jalan layang yang berada di seberang gerbang tol Jelambar 2. Wahyu terluka parah dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Royal Taruma, Grogol. Sementara Cilesta dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami luka cukup parah di kepala akibat masuk ke kolong bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com