Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri-ciri Pelaku Teror Bom di Rumah Penyidik KPK

Kompas.com - 07/07/2015, 12:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Polisi menyatakan sudah mengetahui ciri-ciri pelaku teror yang meletakkan rangkaian detonator palsu di depan rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisaris Apip Julian Miftah.

Ciri-ciri pelaku diketahui setelah melihat rekaman closed circuit television (CCTV) yang terpasang di rumah Apip. "Dari rekaman CCTV, kami temukan ada dua pelaku," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (7/7/2015).

Daniel mengatakan, kedua pelaku teror datang dari arah kiri rumah Apip pada Minggu (5/7/2015) sekitar pukul 21.20 WIB. Pelaku pertama memiliki jenggot.

Tubuh pelaku pertama tidak gemuk dan juga tidak kurus. Dia mengenakan jam tangan di tangan kirinya dan bersandal jepit. Tinggi badan pelaku pertama sekitar 171 sentimeter.

Pelaku kedua berpostur kurus. Dia mengenakan pakaian berwarna hitam, berkacamata, dan memakai sandal jepit. Pelaku ini bertinggi badan kira-kira 168 sentimeter.  

Keduanya tidak mengendarai sepeda motor ketika meletakkan benda mencurigakan itu. Mereka berjalan kaki.

Sebelumnya, Apip menemukan benda mencurigakan di depan rumahnya di Perumahan Mediterania, Jakamulya, Bekasi Selatan, Minggu malam.

Benda tersebut dicurigai sebagai bom karena dilengkapi detonator, dan diletakkan di depan pagar rumah. Akan tetapi, rangkaian detonator tersebut ternyata hanya berisi styrofoam dan tidak memiliki daya ledak.

Selain itu, Apip juga pernah menerima teror-teror lain. Pada Minggu (28/6/2015), Apip mendapati ban mobilnya dalam keadaan kempes dengan bekas tusukan. Ketika itu, dia ingin memasukkan mobil ke garasi rumah. Selain ban kempes, bekas pecahan telur juga terlihat di mobil Apip.

Pada teror pertama itu, Apip belum melaporkan hal ini kepada polisi ataupun ketua RW. Keesokan harinya, dia pun membersihkan bekas lemparan telur serta mengganti bannya yang bocor.

Setelah itu, barulah dia melapor kepada ketua RW. Setelah Apip pulang melapor, dia melihat kap mobilnya sudah meleleh terkena siraman air keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com