Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Ahok Jangan Sembarangan

Kompas.com - 13/07/2015, 08:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik kembali mengungkapkan ketidaksepakatannya terhadap kebijakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama soal rencana pembangunan light rail transit (LRT).

Taufik meyakini, pembangunan LRT belum tertuang di dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2030 serta Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017. Dengan demikian, jika Ahok—demikian Basuki biasa disapa—tetap melanjutkan rencana tersebut, maka hal itu berarti pemaksaan kehendak. (Baca: Ahok Ingin Bangun Jaringan Rel Kereta Api hingga Tiga Lantai)

"Ya kalau mau diserempet-serempetin sama dia mah iya. Ya tetapi kan lihat dong, di rencana detail tata ruang, ada gak LRT? Enggak ada kan? Ya, berarti pemaksaan kehendak," ujar Taufik ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (13/7/2015) pagi.

Taufik mengatakan, LRT tidak dapat disamakan dengan kereta sehingga pembangunannya belum tercantum dalam RTRW. (Baca: Apa Saja Perbedaan LRT, MRT, dan KRL?)

Sementara itu, terkait kebijakan Ahok yang sebelumnya menunjuk PT Jakarta Propertindo dan PT Pembangunan Jaya untuk membangun infrastruktur LRT, Taufik pun memberikan komentarnya. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI memang bebas untuk menunjuk pihak swasta yang melaksanakan proyek LRT. Namun, konsep pembangunannya harus sesuai dengan yang tercantum dalam perencanaan kota.

Taufik pun kembali mengingatkan, LRT belum tercantum dalam rencana tersebut. "Jadi bukan seperti orang bangun tidur, abis mimpi, terus mau langsung diwujudkan," ujar Taufik lagi. (Baca: Taufik Tuding LRT Jadi Proyek Pencitraan Ahok)

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk membangun rel pada koridor I (Kelapa Gading-Kebayoran Lama) dalam APBD Perubahan 2015. Mengenai hal itu, kata Taufik, Ahok juga tidak dapat berlaku sembarangan. (Baca: Jangan Sampai LRT Jadi Monorel Kedua)

Dia mengatakan, penggunaan anggaran dalam APBD harus melalui prosedur yang tepat. Terlebih lagi, proyek LRT ini merupakan proyek multi-tahun sehingga harus diajukan melalui DPRD.

"Dia belum sampaikan secara resmi. Datanya juga belum ada itu, siapa bilang datanya ada? Kemaren kan waktu dia pemaparan, kami minta. Dia enggak kasih tuh," ujar Taufik. (Baca: Harusnya Pembangunan LRT Tidak Diperdebatkan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com