Akses ke bandara saat ini hanya ada tiga, yakni melalui jalan tol, kawasan Rawa Bokor, Jakarta Barat, serta jalan memutar di Perimeter Utara dan Perimeter Selatan yang hanya bisa diakses dari Tangerang.
"Sulit sekali kalau mau ke Bandara Soekarno-Hatta. Di dunia, satu-satunya bandara yang mudah dijangkau dengan jalan tol hanya Bandara Soekarno-Hatta. Maka dari itu, kereta api yang menuju bandara sangat dinanti-nanti penumpang," kata Tulus saat dihubungi, Selasa (21/7/2015).
Tulus menjelaskan, penumpang yang akan menuju ke luar bandara diberi alternatif, seperti menggunakan taksi dan bus. Namun, kekurangannya, jumlah bus lebih sedikit dibandingkan taksi yang dalam waktu dekat juga akan ditambah lagi hingga 1.000 unit. Sementara itu, penumpang bus mengeluhkan Damri selaku operator karena memiliki pelayanan yang buruk.
"Kebanyakan bus di bandara itu Damri. Butuh setengah jam buat bus bisa keluar dari area bandara karena harus berputar-putar beberapa kali ke terminal-terminal. Hal ini dianggap buang-buang waktu dan tidak efektif," tutur Tulus.
Sopir bus Damri berputar-putar untuk mencari penumpang sampai kendaraan tersebut penuh dan barulah bergerak ke luar area bandara. Bus Damri di bandara melayani rute-rute ke wilayah Jabodetabek, antara lain Blok M, Pulogadung, Rawamangun, Bekasi, Bogor, dan Kampung Melayu.
Tulus mengimbau kepada PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara agar lebih fokus pada penambahan jumlah bus dibanding taksi. Selain memiliki tarif yang lebih murah, bus pun bisa mengangkut lebih banyak penumpang. Adapun jumlah taksi saat ini dinilai sudah sangat cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.