Namun, mereka tidak bisa bertemu dengan Hafitd karena Rutan Salemba tidak menerima besuk pada akhir pekan. Lantas, apa tujuan Suroto dan Elisabeth membesuk Hafitd?
"Ini sebetulnya keinginan istri saya untuk membesuk. Kalau saya, pengin tahu saja, dia sudah berubah atau belum. Kan sudah satu tahun lebih ditahan," kata Suroto, di Rutan Salemba, Sabtu (25/7/2015).
Sementara Elisabeth, mengaku maksud kedatangannya adalah untuk memberikan penguatan kepada Hafitd. Hal ini juga terkait keputusan Mahkamah Agung yang mengabulkan kasasi jaksa untuk menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup kepada sejoli Hafitd dan Assyifa Ramadhani.
"Dari lama pengin besuk, tetapi waktunya belum ada. Apalagi saya enggak tahu jalan. Saya mau ngasih nasihat, namanya juga orangtua. Sekaligus memberi penguatan supaya dia bisa menjalani hukumannya dengan positif," kata dia.
Elisabeth mengaku tidak tega dengan hukuman seumur hidup yang harus dihadapi Hafitd dan Assyifa. Apalagi keduanya masih muda dan berkembang. Namun, bila mengingat perbuatan sejoli itu kepada anaknya, Elisabeth juga menginginkan keduanya merasakan penyesalan.
"Saya sebenarnya dilema, kalau saya memposisikan diri menjadi Hafitd atau Assyifa atau orangtua mereka, pasti hancur. Tetapi saya pun kehilangan Sara dan tidak tergantikan," ucapnya.
Sebelumnya, MA memperberat hukuman sejoli Hafitd dan Assyifa. Mereka sebelumnya divonis hukuman 20 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. MA mengabulkan kasasi jaksa, yaitu menuntut hukuman seumur hidup terhadap Hafitd dan Assyifa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.