Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek SPBG yang Disegel Berlanjut, Warga Khawatirkan Keselamatan

Kompas.com - 27/07/2015, 22:04 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 04 Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur,  mempertanyakan tindak lanjut Pemprov DKI Jakarta dalam penyegelan area pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jalan Jatinegara Barat I.

Pasalnya, setelah disegel Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Timur pada Februari 2015 lalu, pembangunan SPBG tersebut tidak dihentikan, bahkan justru dipercepat dan kini sudah hampir rampung. [Baca: Meski Tak Pakai IMB, Pembangunan SPBG Ini Tetap Rampung]

Ketua RW 04, Achmad Kosasih, mengatakan warganya resah bila SPBG itu beroperasi mengingat letaknya yang berdempetan dengan permukiman padat. Saat ini saja, lanjut Kosasih, pembangunan SPBG itu menimbulkan suara bising dan keberadaan alat berat yang mengganggu warga.

"Jangan-jangan penyegelan SPBG itu hanya kamuflase saja agar warga sekitar senang. Belum ada lagi tindak lanjutnya, SPBG tetap dibangun," kata Kosasih kepada Kompas.com, Senin (27/7/2015).

"Saya melihat mereka tergesa-gesa menyelesaikannya. Saya jadi khawatir dengan keamanan dan keselamatan kami yang tinggal di sini nanti. Bagaimana nanti kalau gasnya meledak, jarak dindingnya dengan pemukiman juga hanya 1 meter, kami jadi was-was," tukas Joni, warga yang tinggal persis di sebelah SPBG itu.

Tak hanya itu, menurut Achmad, pembangunan SPBG itu juga berpotensi merusak daerah resapan air pemukiman warga Balimester. Sebab, kawasan SPBG itu sebelumnya adalah tanah kosong yang menjadi tempat resapan air tanah warga. Oleh karena itu, warga sekitar ingin pemerintah mempertimbangkan agar SPBG itu dibongkar.

"Dulu cuma tanah kosong, bukan milik pemerintah juga tapi jadi tempat resapan air tanah kami. Kawasan itu dulu asri. Tapi sekarang sudah dibeton semua, tanah mana lagi yang bisa menampung air hujan? Daerah sini udah padat," kata Achmad.

Sejak awal pengerjaan di tahun 2014, kontraktor PT Jumindo untuk SPBG itu belum melengkapi Undang-undang Gangguan (UUG), usaha pengawasan dan amdal lalu lintas. Saat Kompas.com memantau ke lokasi SPBG pada Senin (27/7/2015), juga tak ada plang yang menunjukan keterangan izin mendirikan bangunan (IMB) terpasang di area tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com