Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Kebijakan Roda Dua Jadi Angkutan Umum Timbulkan Masalah"

Kompas.com - 30/07/2015, 21:40 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menilai, pemberian izin pada jasa transportasi ojek untuk menjadi salah satu jenis angkutan warga di Jakarta sebagai hal yang akan berefek negatif, apalagi pada angkutan umum lain yang terlebih dahulu beroperasi di Ibu Kota.

Meski jasa ojek muncul karena adanya kebutuhan dan pasar, Shafruhan membayangkan ojek akan mengucilkan pasar angkutan umum yang lebih aman daripada ojek. [Baca: Ojek Bukan Transportasi yang Pas di Jakarta]

"Otomatis karena diberi peluang oleh penguasa, (warga) yang tadinya tidak (bekerja) sebagai pengojek bisa berbondong-bondong jadi pengojek dan ikut bergabung ke ojek aplikasi. Akhirnya, nanti pertumbuhan ojek sulit terkendali. Dampaknya nanti juga akan ke penguasa dalam menertibkannya. Kemudian, bagaimana dengan pengusaha angkutan umum yang resmi," kata Shafruhan kepada Kompas.com, Kamis (30/7/2015).

Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian selayaknya dapat melihat dan mengkaji lebih dalam mengenai kebijakan operasional sepeda motor yang dijadikan alat transportasi.

Sebab, kendaraan roda dua lebih berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalanan, apalagi di Jakarta. Harus ada kebijakan yang jelas untuk menjamin keamanan dan kenyamanannya. [Baca: Ahok Prediksi Lambat Laun Ojek Akan Hilang]

"Jangan sampai kebijakan sementara yang diberikan untuk roda dua jadi angkutan umum menimbulkan masalah pada kemudian hari. Tingkat risikonya sangat tinggi, terlebih lagi yang menyangkut aman dan nyaman," kata Shafruhan.

Sebelumnya, pada Rabu (29/7/2015) lalu, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama bersama Irjen Tito Karnavian sepakat akan memberi izin ojek konvensional maupun ojek berbasis aplikasi teknologi untuk beroperasi di Ibu Kota. [Baca: Ahok dan Kapolda Metro Sepakat Ojek Diperbolehkan]

Basuki berpendapat, layanan ojek menjadi kebutuhan tersendiri bagi warga Jakarta untuk mendukung rutinitas mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com