Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Ormas Jadi Penghambat DKI Pasang Alat Meteran Parkir

Kompas.com - 10/08/2015, 09:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak menampik banyak lahan parkir liar yang telah dikuasai oknum organisasi masyarakat (ormas) sehingga Pemerintah Provinsi DKI kesulitan menerapkan sistem parkir berbayar di beberapa ruas parkir on street

"Kami mau lelang 400 Terminal Parkir Elektronik (TPE) berbenturan sama mereka melulu. Saya sudah kasih peringatan waktu membuka Musyawarah Daerah (Musda) KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) kemarin," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/8/2015). 

Bagi juru parkir liar di lapangan, Pemprov DKI telah menjanjikan pemberian gaji sebesar dua kali nilai upah minimum provinsi (UMP) 2015. Basuki mengklaim, juru parkir liar senang atas programnya tersebut.

Pihak yang kecewa adalah penerima setoran juru parkir liar tersebut. Mereka merasa rezekinya telah dipotong pemerintah.

"Kamu bayangin saja di Jalan Sabang, semalamnya (pendapatan parkir di DKI) Rp 500.000, sejak pasang TPE, (pendapatan parkir DKI) jadi Rp 10 juta- Rp 12 juta dan di Kelapa Gading juga yang biasanya semalamnya dapat Rp 1 juta, jadi Rp 50 jutaan tiap malam (pendapatan parkir)," kata Basuki. 

Basuki berani menjamin kesejahteraan juru parkir jauh lebih baik di bawah pengelolaan DKI dibanding ormas. Ketika menyetor uang ke oknum ormas, kata Basuki, juru parkir hanya mendapat komisi Rp 100.000-150.000 tiap harinya.

"Berarti selisihnya ke mana nih puluhan juta, ratusan juta? Potensi parkir DKI itu Rp 1,8 triliun, tetapi kami hanya pungut Rp 26 miliar. Berarti ini ratusan miliar, bagi-bagi komisi dong di oknum-oknum ormas dan oknum-oknum aparat yang main di lapangan. Makanya, kami mesti lawan bersama TNI dan Polda," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com