Matahari yang lumayan menyengat cukup terasa di kulit. Basuki dan Djarot terlihat mengenakan topi merah putih. Duduk di atas sepeda ontelnya, Basuki mengaku bersemangat.
"Ya supaya orang tahu kan sejarahnya gimana, sampai merdeka, perjuangannya, rute mana saja yang penting. Usai 70 tahun merdeka, orang-orang enggak lupa, jadi ingat gitu lho sejarah-sejarahnya," kata Basuki di halaman Balai Kota, sebelum menuju Gedung Pancasila.
Rute yang ditempuh rombongan mulai dari halaman Balai Kota-Gedung Pancasila, Gedung Joang 45, Museum Perumusan Naskah Proklamasi (rumah Laksamana Maeda), Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, dan berakhir di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat.
"Ini enggak sampai berdarah-darah kok, enggak sampai mati kok, cuma dijemur doang. Ini supaya kita tahu kalau perjuangan dulu tuh benar-benar mengorbankan nyawa. Kalau kita, jangankan nyawa, darah aja kagak (dikorbankan)," kata Basuki lalu terkekeh.
Kegiatan ini juga diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Asisten Sekda bidang Keuangan DKI Andi Baso Mappapoleonro, dan pejabat lain di DKI. Komunitas Sepeda Indonesia (KSI) juga mengikuti kegiatan tersebut.
Berdasarkan info, Basuki hanya bersepeda hingga Gedung Joang 45, dan Djarot yang akan bersepeda hingga lokasi terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.