Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Tempat Praktik Kejahatan Transnasional

Kompas.com - 21/08/2015, 14:58 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari masih bertengger tepat di atas kepala saat aparat Subdirektorat Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mendobrak sebuah rumah di Jalan Parangtritis nomor 20, Ancol Barat, Jakarta Utara, Kamis (20/8/2015). Rumah mewah tersebut merupakan tempat beroperasinya kejahatan internasional berupa penipuan online.

Saat digerebek, setidaknya ada 36 orang warga negara asing (WNA) asal Taiwan dan Tiongkok di dalam rumah tersebut. Sebagian tengah berada di atas meja untuk melakukan aksi kejahatan. (Baca: Rumahnya Rusak Saat Polisi Gerebek WNA di Lebak Bulus, Jaksa Minta Ganti Rugi)

Rumah mewah di Jakarta Utara tersebut merupakan satu dari tiga lokasi yang dijadikan tempat penipuan di Jakarta. Dua lagi berada di Jalan Adhyaksa, Jakarta Selatan dengan masing-masing berjumlah 29 dan 26 orang WN Taiwan dan Tiongkok.

"Ada organisasi kejahatan internasional yang sudah beroperasi di Indonesia," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Para WNA dikoordinir oleh dua orang, yakni WH; WN Indonesia dan CN; WN Taiwan. WH bertugas sebagai penghubung untuk fasilitas sindikat tersebut di Indonesia.

Sedangkan CN bertugas menyokong dana untuk memastikan aktivitas sindikat kejahatan internasional tersebut berjalan dengan lancar di Indonesia. (Baca: Lagi, WN Taiwan dan Tiongkok Digerebek di Rumah Mewah di Jakarta)

Tito menegaskan pembongkaran sindikat merupakan tindak lanjut setelah dilakukan penangkapan aksi kejahatan serupa pada beberapa bulan lalu.

Dari sana, kepolisian Indonesia, khususnya Polda Metro Jaya menjalin hubungan dengan Kepolisian Tiongkok dan Taiwan.

"Sehingga kita sadari ada kejahatan internasional. Kita banyak tukar informasi. Dari tukar informasi inilah akhirnya kita dapat info, siapa operator, recruiter, dan kegiatannya," kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com