Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjawab Mengapa Satu Rumah di Kampung Pulo Nyaris Tak Bisa Dibongkar

Kompas.com - 25/08/2015, 08:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sempat ada cerita bernuansa mistis dalam pembongkaran Kampung Pulo beberapa waktu yang lalu. Ada sebuah rumah yang katanya tidak bisa dibongkar oleh alat berat. Padahal, bangunan lain bisa dibongkar dengan begitu mudahnya.

Rumah yang sempat tidak bisa dibongkar itu adalah rumah milik Haji Musa di RT 11, RW 03. Salah seorang warga yang sedang berada di dekat puing-puing rumah itu, Iwan, mengatakan bahwa rumah tersebut akhirnya bisa dibongkar pada Minggu (23/8/2015).

Iwan pun bertutur tentang cerita mistis yang tersebar di masyarakat. "Jadi, itu rumah sempat enggak bisa dirobohkan. Alat berat pada ngebongkar rumah yang lain. Nah, giliran mau ngancurin rumah Haji Musa, mesinnya mati melulu," ujar Iwan di Kampung Pulo, Senin (24/8/2015).

Iwan mengatakan, rumah tersebut memang rumah yang sering digunakan untuk tempat majelis taklim dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan keagamaan tetap sering dilakukan, meski Haji Musa sudah meninggal dunia.

Pada hari Minggu, Iwan mengatakan, ahli waris keluarga Haji Musa datang, dan berdiskusi dengan perwakilan Pemprov DKI. Menurut Iwan, setelah pertemuan itu, rumah akhirnya bisa dibongkar. "Mungkin yang punya harus ikhlas dulu," ujar Iwan.


Rekayasa Pak RT

Cerita tersebut tersebar di kalangan masyarakat hingga menjadi pemberitaan media. Ketua RT 11 Husin pun menjelaskan cerita di balik keanehan rumah itu. "Itu mah rekayasa saya aja," ujar Husin sambil tertawa.

Husin mengatakan, rumah Haji Musa berdempetan dengan rumahnya yang tidak terkena gusuran. Jika rumah Haji Musa dibongkar begitu saja, secara otomatis rumahnya yang menempel dengan rumah Haji Musa akan ikut rusak.

Tidak ingin hal itu terjadi, akhirnya, dialah yang menghentikan alat berat dan memohon untuk menunda pembongkaran. Sebab, dia akan mengikis bagian rumah Haji Musa yang berdempetan dengan rumahnya. Permintaan Husin pun dituruti.

"Jadi, mesinnya itu bukan mati sendiri, tetapi memang saya yang minta supaya jangan dibongkar dulu. Roboh nih rumah saya kalau kemarin langsung dibongkar," ujar Husin.

Husin tidak menduga cerita berbau mistis itu justru tersebar. Dia yang saat itu belum sempat mengklarifikasi membiarkan hal itu tersebar begitu saja.

"Orang enggak ada yang tanya ke saya. Saya juga lagi sibuk urus rumah dari kemarin. Saya biarin aja dulu dah, ha-ha-ha," ujar dia.

Kehadiran ahli waris rumah Haji Musa, kata Husin, bukanlah hal yang membuat rumah itu jadi bisa dibongkar. Alasan rumah itu bisa dibongkar adalah karena dia sudah selesai memisahkan bagian rumah Haji Musa dengan bagian rumahnya.

Dia mengaku tidak berniat menutupi hal itu. Ketika ada media massa yang meminta penjelasan soal keanehan rumah tersebut, Husin mengaku akan menceritakan hal yang sesungguhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com