Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Polisi Antisipasi Perselisihan Antar Pengojek

Kompas.com - 27/08/2015, 11:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Polresta Bekasi Kota memiliki cara tersendiri untuk mengurangi perselisihan antara pengojek pangkalan dengan pengojek berbasis aplikasi seperti Go-Jek.

Salah satu caranya adalah mendata pangkalan-pangkalan ojek konvensional maupun ojek aplikasi.

"Kita sudah data beberapa pangkalan Gojeknya. Jadi ada yang suka dijadikan tempat untuk mereka berkumpul, di Medan Satria ada beberapa titik. Pangkalan ojek biasa juga kita data," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo ketika dihubungi, Kamis (27/8/2015).

Siswo menambahkan tim patroli Polresta Bekasi Kota akan berkeliling ke tiap pangkalan tersebut. Polisi akan mengobrol langsung dengan pengojek tersebut.

"Kita mampir ke tukang ojek untuk beri pemahaman. Karena di Bekasi ini kan sudah dua kali kejadian yang menimpa Gojek. Mudah-mudahan dengan cara ini engga terulang lagi," ujar Siswo.

Untuk diketahui, di Bekasi,sudah dua tindak kriminalitas dengan pengemudi Go-Jek sebagai korban. Pertama adalah kejadian pencurian dengan kekerasan terhadap pengemudi Go-Jek, Nuryasin, di depan Kantor Wali Kota Bekasi.

Dalam kejadian itu, ponsel kerja Nuryasin diambil oleh orang yang tidak dikenal. Leher Nuryasin sempat ditodong dengan senjata tajam. Belum diketahui apakah pencuri merupakan pengojek pangkalan.

Peristiwa kedua terjadi kemarin. Saat sedang menunggu penumpang yang sudah memesan ojek di depan SMAN 1 Bekasi, pengemudi Gojek yaitu Asep Supriatna (23), dihampiri oleh lebih dari tiga pria.

Mereka langsung memukul Asep. Helmnya dibanting dan jok motornya dirobek dengan senjata tajam. Asep kemudian diusir dari kawasan itu.

Kelima penyerang itu sudah ditangkap Polresta Bekasi Kota. Kelimanya adalah pengojek pangkalan. Mereka semua dikenakan Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP karena melakukan penganiayaan terhadap Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com