Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum LSM Masuk, Warga Kampung Pulo Sudah Sepakat dengan Pemprov DKI

Kompas.com - 28/08/2015, 11:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengungkapkan sebenarnya warga Kampung Pulo telah memiliki kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi DKI. Dalam kesepakatan itu, ada tiga tuntutan yang diajukan warga.

"Pertama mereka minta ganti rugi. Kedua mereka minta dipindahkan ke rusun yang dekat. Ketiga mereka minta dipindahkan ke rusun setelah dibayar," ujar Bambang di Rusunawa Jatinegara Barat, Jumat (28/8/2015).

Bambang mengatakan kesepakatan itu telah ada bertahun-tahun lalu. Kemudian, masuklah sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendampingi warga Kampung Pulo.

Bambang mengatakan setelah datangnya LSM-LSM tersebut, kesepakatan pun menjadi berbeda. "Di tengah jalan konsepnya sudah beda-beda lagi," ujar Bambang.

Bambang mengatakan warga yang didampingi oleh Komunitas Ciliwung Merdeka menginginkan adanya kampung susun.

Sementara, warga yang tidak ingin mengikuti konsep Komunitas Ciliwung Merdeka akhirnya mencari LSM lain yang dapat mengakomodasi mereka. Akhirnya datanglah LBH Cerdas Bangsa yang membantu warga untuk mendapatkan uang kerahiman.

Bambang mengatakan, ada pula Eky Pitung, seorang tokoh masyarakat yang dipercaya untuk mendampingi sebagian warga lain. Bambang mengatakan keterlibatan Eky karena Eky mengenal beberapa pejabat Pemprov DKI dan dipercaya bisa menjembatani aspirasi warga.

"Pokoknya semua sudah berbeda kemauan sejak datangnya LSM," ujar Bambang.

Meski demikian, Bambang mengatakan Pemerintah Provinsi DKI sudah tidak mungkin lagi memberi uang kerahiman kepada warga. Sebab, ada UU No. 2 tahun 2012 tentang tata cara penggantian lahan negara.

Undang-undang tersebut ternyata mulai diberlakukan tahun ini. Jika Pemprov DKI memberi uang kerahiman, maka Pemprov justru membuat kesalahan. "Karena setiap rupiah yang dikeluarkan itu kan harus dipertanggungjawabkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com