Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Tertipu Beli Tiket Konser Bon Jovi, Puluhan Orang Melapor ke Polda

Kompas.com - 03/09/2015, 14:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Deki Surahman (35), mewakili 27 orang lainnya, mendatangi Polda Metro Jaya untuk membuat laporan penipuan. Mereka merasa tertipu saat membeli tiket konser band rock asal Amerika Serikat, Bon Jovi, di Jakarta lewat www.ticketbonjovi.com.

"Laporannya tentang indikasi penipuan portal ticketbonjovi.com," kata Deki di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Kamis (3/9/2015).

Puluhan orang tersebut awalnya dijanjikan akan mendapat tiket fisik dari tempat penjualan tersebut.

"Di mana ketika konfirmasi balik, tidak dijawab. Lalu, kita coba menghubungi Live Nation, ternyata mereka mengatakan bahwa ticketbonjovi.com bukan ofisial resmi pembelian ticket box dari mereka," kata Deki.

Setelah mengetahui bahwa situs penjualan tiket tersebut tidak resmi, para pembeli tiket berusaha mengonfirmasi kembali ke pihak ticketbonjovi.com, tetapi kembali tak bisa dihubungi.

"Pembicaraan sudah tidak bisa lewat telepon lagi, hanya live chat. Tapi, ketika berbicara lewat live chat, itu langsung tertutup. Topik pembicaraan (indikasi penipuan) habis. Lalu, ketika kita minta bertemu, tidak dijawab," kata Deki.

Sampai saat ini, lanjut Deki, situs tersebut masih aktif. Laporan ini dibuat agar masyarakat diminta tidak tertipu lagi dengan modus penjualan tiket konser Bon Jovi.

"Soalnya ini cukup banyak, dari 60 orang yang tergabung dalam grup kami, 28 orang aktif memberikan data-data," kata Deki.

Saat ini, jumlah total kerugian dari 28 orang tersebut ialah sekitar Rp 108.470.000. Namun, jumlah tersebut akan terus bertambah jika korban lainnya juga ikut melapor. "Jadi, kalau misalnya 60 ketemu semua, itu (kerugian) bisa lebih dari itu," ujar Deki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com