Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Soleh, Pengojek Tua yang Mau Diberi Upah Seikhlasnya

Kompas.com - 04/09/2015, 16:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Anda mungkin mempunyai pengalaman beberapa kali membatalkan naik jasa ojek lantaran tukang ojeknya pasang "tarif gila" alias kemahalan. Namun, tak semua tukang ojek di Jakarta seperti itu.

Masih ada segelintir tukang ojek yang justru memasang tarif seikhlasnya. Tukang ojek yang memasang tarif seikhlasnya itu malah dibayar mahal berlipat-lipat oleh penumpangnya.

Adalah seorang karyawati di Jakarta bernama Dewi Rachmayani yang mem-posting cerita amat menyentuh tentang kebaikan tukang ojek tua renta di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.

Lewat media sosial Facebook, ia menuturkan kisah harunya melihat sosok uzur itu masih berjuang keras mengais rezeki di belantara Ibu Kota yang amat sengit bersaing, sikut-menyikut mencari rupiah, termasuk kalangan ojek.

Tetapi, Dewi tersentuh ketika menggunakan jasa ojek "bapak tua" dengan tarif "suka-suka penumpang".

Berikut ini kisah Dewi Rachmayani bertemu dengan tukang ojek bernama Pak Soleh atau Sustiarno Soleh (65) yang menyentuh perhatian para pengguna Facebook itu, seperti dikutip dari laman Facebook Dewi Rachmayani.

Siang ini, batalin orderan grabbike dari stasiun Palmerah - kantor.

Pasalnya, di stasiun Palmerah ketemu kakek2 yg dgn sopan nyodorin helm ke org yg lalu lalang di trotoar.

Namanya Pak Soleh, 65 tahun. Dah 10 thn jadi tukang ojek, sebelumnya pedagang kaca di Pejompongan.

Setiap hari Pak Soleh bergerak dari rumahnya di Sawangan, Depok menuju stasiun Palmerah.

Buat Pak Soleh, gak gampang dapetin penumpang.

"Orang rata2 pada takut kalo yg nyetirin udah tua kaya saya, neng". Jadinya, rata-rata sehari Pak Soleh bawa pulang 60 ribu rupiah, hasil ngojek seharian. Ini dibawah pendapatan tukang ojek konvensional lainnya.

20 menit ngobrol ngalor ngidul sepanjang perjalanan. Menjelang Mega Kuningan, gw tanya berapa ongkosnya.

"Terserah. Seikhlas penumpang aja". Gw desak untuk sebut angka, jawaban Pak Soleh "Kalo 20 ribu kemahalan nggak Neng?"

Di dompet, ada 170 ribu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com