Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pelajar SMK Lumpuhkan Komplotan Pencuri di Kebayoran Baru

Kompas.com - 06/09/2015, 17:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi berani dilakukan oleh II (17) saat mempertahankan kamera DSLR Canon 1100 D miliknya. Saat melintas di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9/2015) sekitar pukul 02.45 WIB, dia harus berduel dengan kawanan pencuri yang ingin mengambil barang miliknya.

Pria yang tinggal di Jalan Sunan Gunung RT 03/RW 08, Peninggalan, Ciledug, Tangerang, itu didatangi dua orang yang mencegatnya saat di jalan.

Dua orang kawanan perampok itu mendatangi II dengan cara pura-pura mabuk dan mengambil barangnya.

"Pada saat korban menggunakan kamera, tiba-tiba ada dua pelaku yang sedang menggunakan sepeda motor Honda Scoopy berhenti dan pura-pura pinjam kamera," kata Kapolsektro Kebayoran Baru Komisaris Agustinus Ary saat dihubungi di Kebayo‎ran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (6/9/2015).

Karena mengaku bahwa kameranya mati dan tidak bisa digunakan, pelaku langsung merampasnya. Tak hanya itu, pelaku juga mencoba mengambil handphone milik II dengan mengancamnya menggunakan benda tumpul dari besi.

"Setelah ‎berhasil merebut dan membawa lari barang menggunakan sepeda motor, pelaku ditarik oleh korban dan jatuh," ujarnya.

Keributan pun terjadi antara II dan pelaku. Untungnya, polisi yang berpatroli melihat peristiwa itu. Salah seorang pelaku, ‎AP (19), warga Radio Dalam, Jakarta Selatan, kemudian diamankan petugas.

"Kami dapat menangkap satu pelaku, dan satu pelaku lainnya berhasil melarikan dengan sepeda motor," ujar dia.

Kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan anggota Polsektro Kebayoran Baru. Barang bukti berupa kamera korban saat ini diamankan oleh pihak kepolisian. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com