Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Keberatan Struktur Birokrasi DKI Diisi Semuanya oleh Alumni IPDN

Kompas.com - 14/09/2015, 19:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama lebih banyak diam dan tersenyum seusai bertemu dengan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPNIKAPTK), di Balai Kota, Senin (14/9/2015) sore. Basuki lebih banyak mengamati Ketua DPNIKAPTK Djohermansyah Djohan berbicara dan memberi keterangan kepada wartawan. 

"Rupanya Pak Gubernur dalam dialog dengan kami membahas konteks dan kontennya lebih dalam, yakni adanya rencana kebijakan tentang moratorium CPNS (calon pegawai negeri sipil). Kalau ini betul diambil sebagai kebijakan, lalu bagaimana dengan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)," kata Djohermansyah, di Balai Kota. 

Menurut Djohermansyah, Basuki memandang tidak adil jika moratorium penerimaan CPNS dibebaskan dari alumni IPDN. Sementara alumni IPDN otomatis menjadi CPNS.

Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu mengaku menerima keluhan Basuki yang merasa keberatan struktur birokrasi DKI diisi semuanya oleh alumni IPDN. (Baca: Ahok: Kalau Ada Moratorium PNS, Berarti Lulusan IPDN Juga Tak Boleh Diterima)

"Itu yang saya inginkan, konteksnya clear. Tidak ada yang mengusulkan pembubaran IPDN, tetapi dalam rangka gagasan kalau ada kebijakan (moratorium CPNS), ini soal keadilan sajalah," kata Djohermansyah. 

Dia mengaku menerima semua saran serta kritik yang disampaikan Basuki. Jika ada kekurangan, lanjut dia, akan menjadi koreksi bagi para alumni IPDN.

Pada kesempatan itu, Djohermansyah juga menceritakan apresiasi Basuki terhadap beberapa alumni IPDN yang berkinerja baik di Pemprov DKI.

"Beliau mengungkapkan fakta alumni IPDN yang membantu beliau dalam jabatan strategis dan penting di usia muda, seperti Kepala BPTSP (Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Edi Junaidi, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah, Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji, dan ini jadi instrospeksi bagi kami," kata Djohermansyah. 

"Tetapi, sekarang seluruh alumni IPDN, tidak hanya di DKI, tetapi 34 provinsi seluruh Indonesia dapat tenang, bekerja tidak ada urusan dengan isu pembubaran ini," ujar dia.

Sementara itu, Basuki lebih memilih tidak bicara banyak atas pertemuan itu. "Sudah ah sudah enggak usah ngomongin ini lagi," kata Basuki seraya masuk ke dalam ruang kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com