Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Palsu Beredar di Masyarakat, Digunakan di Warung Kecil dan Bayar Angkot

Kompas.com - 25/09/2015, 13:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membekuk Lucky (48), pelaku pembuat uang palsu kertas pecahan Rp 50.000. Lucky dibekuk di tempat pembuatan uang palsu tersebut di daerah Bandung, Jawa Barat.

"Pelaku ditangkap di Cileunyi," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi Nugroho di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (25/9/2015).

Selain Lucky, polisi juga menangkap empat orang lainnya, AS, SU, AV, dan MA. Mereka memiliki peran yang berbeda.

Menurut Lucky, dalam sepekan ia dapat memproduksi uang palsu sejumlah Rp 15 juta. Uang tersebut diproduksi menggunakan bahan yang dibeli di pasar. "Seminggu Rp 15 juta, bahan-bahan beli di pasar," ujar Lucky.

Pelaku lainnya, MA (45), menyebut uang palsu itu diproduksi dengan menggunakan mesin fotokopi dan alat sablon.

"Kan difotokopi kan gampang. (Kalau) gambar yang bisa diterawang disablon. Tetapi belum diedarkan sehari-hari," ujar MA yang juga bertugas memproduksi uang palsu tersebut.

Namun, Rudy menyebut uang palsu yang diproduksi pelaku sudah beredar di masyarakat.
"Buktinya sudah digunakan di Jakbar. Rata-rata di warung-warung kecil dan bayar angkot," kata Rudy.

Selain menangkap kelima pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang kertas palsu pecahan Rp 50.000 sejumlah Rp 16.050.000, alat-alat yang digunakan untuk memproduksi uang palsu, serta 285 lembar uang pecahan Rp 50.000 yang belum jadi.

Kelima pelaku kini diamankan di Polsek Kalideres. Karena perbuatannya, mereka terjerat Pasal 244 dan 245 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com