Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Maaf Jakarta Tambah Macet, Warga Tepuk Tangan

Kompas.com - 27/09/2015, 08:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di hadapan ratusan warga lanjut usia, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memohon maaf. Sebab, dia melanjutkan, kemacetan Jakarta akan semakin bertambah hingga tahun 2018. 

"Mohon maaf, Bapak Ibu, Jakarta akan tambah macet sampai tahun 2018. Kami pastikan pembangunan transportasi massal dikerjakan habis-habisan," kata Basuki saat menyampaikan sambutan dalam acara Jalan Sehat "Melawan Pikun" World Alzheimer’s Month, di Pintu Barat Daya Monas, Jakarta, Minggu (27/9/2015).

Adapun beberapa program yang akan diterapkan untuk menuntaskan kemacetan antara lain pembangunan sembilan koridor light rail transit (LRT), pembangunan enam ruas tol dalam kota, penyelesaian tiga jalur layang koridor transjakarta, serta pembangunan mass rapid transit (MRT).

Pembangunan sistem transportasi massal berbasis rel itu rencananya baru akan rampung pada tahun 2018. Pembangunan infrastruktur berbagai sistem transportasi massal itulah yang membuat Jakarta tambah macet. Kondisi itu ditambah dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang terus meningkat tiap tahunnya, yakni 2,8 juta sepeda motor masuk Jakarta tiap tahun.

"Makanya saya minta Bank CIMB Niaga yang hadir di sini untuk juga menyumbang bus tingkat gratis dan bisa menampung warga Jakarta," kata Basuki seketika "menodong" petinggi Bank CIMB Niaga untuk menyumbangkan bus tingkat. 

Nantinya, dia melanjutkan, bank tersebut bisa bebas menayangkan iklan mereka di dalam serta di badan bus. Selain itu, CIMB juga bisa menayangkan sosialisasi 10 tanda gejala penyakit alzheimer di LCD yang tersedia di dalam bus.

"Sebenarnya kami sudah kasih uang kepada Pak Kosasih (Dirut PT Transjakarta) untuk beli 100 bus tingkat. Namun, kemarin bus tingkat kami bermerek Mercedes Benz ada masalah dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, dibilang chasis-nya tidak cocok. Giliran bus Wei Chai, Zong Thong, merek Ahok saja bisa lolos semua. Pokoknya kita sabar saja," kata Basuki. 

"Sabar, kami akan banjiri Jakarta dengan bus tingkat gratis. Beberapa jalur, transjakarta, sudah operasi 24 jam. Tengah malam hanya 30 menit menunggunya. Sambil tunggu LRT serta MRT rampung, kami lepaskan banyak bus," kata Basuki yang disertai tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com