"Uang Rp 2,3 juta buat nebus gadean HP istrinya sebesar Rp 1,5 juta," kata Kanit V Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Sisanya, Rp 800.000 juga dipakai untuk melunasi utang. Namun, ponsel Asep tidak sempat dijual oleh Ali karena ditangkap terlebih dahulu oleh polisi. "Kita jebak dengan janjian antara pelaku dan pembeli handphone-nya (Asep)," kata Buddy.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan pembunuhan yang dilakukan oleh Ali terhadap Asep murni bermotif perampokan.
Sebab, dari keterangan dan analisa polisi, semuanya mengarah pada perampokan. "Tersangka terdesak kebutuhan konomi," kata Krishna.
Asep Suryadi ditemukan tewas bersimbah darah di parkiran basement B1 Senayan City, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/9/2015) pagi.
Ia mengalami luka tusuk di bagian punggungnya dan luka robek di bagian belakang kepala. Ali membunuh Asep karena hendak melakukan perampokan.
Ali mengambil uang parkir Rp 2.300.000 dan ponsel milik Asep setelah melakukan pembunuhan Rabu pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.