Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Makanan Berbahaya di Lenggang Jakarta dari Bogor, Pemprov DKI Sulit Menindak

Kompas.com - 02/10/2015, 09:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) DKI telah menelusuri sumber makanan mengandung bahan berbahaya yang ditemukan di Lenggang Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kami memang melakukan penelusuran sampai ke hulu dan ternyata pabriknya ada di Kabupaten Bogor," ujar Kepala Seksi Perdagangan dan Kemetrologian Dinas KUMKM, Oberlin Hutapea, ketika dihubungi, Jumat (2/10/2015).

Oberlin menambahkan, ada kendala dalam proses penindakan karena pabrik tersebut di luar wilayah kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, segala sanksi yang dibuat harus berkoordinasi dengan pemerintah setempat. [Baca: Makanan Lenggang Jakarta Mengandung Zat Berbahaya, Ahok Maafkan Pedagang]

Oberlin mengatakan Pemerintah Kabupaten Bogor belum menindaklanjuti laporan dari DKI. "Kurang action dan kurang cepat dari Kabupaten Bogornya. Sehingga kami kesulitan. Sudah tiga kali kami bolak-balik ke sana tapi tidak ada hasilnya," ujar Oberlin. [Baca: Lima Pedagang di Lenggang Jakarta Monas Gunakan Bahan Berbahaya]

Idealnya, pabrik yang sudah terbukti memproduksi makanan dengan bahan berbahaya harus ditutup. Itu pun setelah proses koordinasi dilakukan.

Oberlin mengatakan pemilik pabrik pun bisa dijerat pidana dengan pasal perlindungan konsumen. Akan tetapi, semua itu akan sulit diterapkan jika pabrik berada di luar Jakarta.

Oberlin pun menjelaskan alasan Dinas KUMKM melakukan penelusuran. Dinas KUMKM tidak ingin hanya memeriksa makanan saja tetapi juga mencegah makanan berbahan berbahaya dijual bebas di masyarakat.

Sebelumnya Dinas KUMKMP bersama BPOM DKI Jakarta menguji kandungan makanan para pedagang makanan di Lenggang Jakarta, Jumat (14/8)/2015.

Kepala BPOM Provinsi DKI Dewi Prawitasari mengatakan, lima dari 81 sampel makanan Lenggang Jakarta yang terbukti mengandung zat berbahaya. 

Lima sampel tersebut ialah dua buah ketupat dari dua pedagang lontong sayur yang terbukti mengandung boraks. Lalu, kerupuk merah mengandung rhodamin B atau pewarna tekstil, kemudian mi kuning mengandung formalin, dan harum manis gulai mengandung rhodamin B.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com