"Kami akan bandingkan dengan DNA yang di tubuh korban, DNA terduga pelaku dengan dengan siapa pun," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari scientific investigation (penyelidikan ilmiah). "DNA tersebut apakah dari lingkungan terdekat atau saksi-saksi potensial," kata Krishna.
Namun, lanjut Krishna, belum tentu orang yang diperiksa DNA-nya adalah tersangka. Polisi meminta agar tidak ada salah persepsi dalam pengungkapan kasus ini di mata masyarakat.
"Kami hanya ingin melakukan pengecekan silang antara DNA yang di TKP, di tubuh korban, dan beberapa orang. Jangan sampai ada trial by the press," kata Krishna.
Sebelumnya, PNF ditemukan tewas dalam kardus di Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (2/9/2015). Saat ditemukan, ia dalam kondisi telanjang dengan badan terikat plakban serta hidung dan mulut mengeluarkan darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.