Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Menjamur, Warga DKI Kurang Berminat Naik Angkot, Taksi, dan Bus

Kompas.com - 08/10/2015, 11:34 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam beberapa bulan terakhir, minat warga Jakarta menggunakan angkutan umum tercatat menurun. Menurut Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan, perekonomian yang tengah lesu membuat masyarakat malas menggunakan transportasi umum, terutama angkot, taksi, dan bus.

"Perekonomian kita turun, daya beli masyarakat turun sehingga memengaruhi semua sektor. Kalau angkutan umum, persentase penggunaannya mengalami penurunan drastis hingga 30 persen lebih. Itu sudah sejak 3-4 bulan yang lalu," kata Shafruhan kepada Kompas.com, Kamis (8/10/2015).

Tak hanya pengaruh ekonomi, menurunnya minat warga Ibu Kota dalam memanfaatkan sarana transportasi umum juga disebabkan oleh menjamurnya moda transportasi alternatif, seperti ojek dan taksi berbasis aplikasi.

Moda transportasi berbasis aplikasi ini tidak jarang menawarkan tarif di bawah normal sehingga membuat penumpang perlahan meninggalkan moda transportasi umum yang konvensional.

"Selain karena faktor ekonomi, masalahnya juga karena saling tumpang tindih ditambah persaingan yang tidak sehat. Uber, Gojek, itu kan tidak sehat, itu kan tidak legal sehingga tidak fair juga bersaing dengan angkutan yang legal," kata Shafruhan.

Meski begitu, tak dimungkiri pula, kenyamanan moda transportasi umum di Jakarta masih belum maksimal. Kecelakaan yang melibatkan angkutan umum pun masih sering terjadi. Di antaranya adalah kasus-kasus tabrakan kopaja dan metromini di sejumlah ruas jalan Ibu Kota dalam beberapa bulan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com