Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Calon Lain Punya Rekam Jejak Jelek, Nyesel Enggak Pilih Gue

Kompas.com - 09/10/2015, 09:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ia telah menjadi model dan showcase bagi para anak buahnya untuk menjalankan pemerintahan dengan baik.

Basuki mengatakan, ia mencoba membuat seluruh sistem di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjadi transparan. Sehingga, jika nantinya ia tidak lagi menjadi gubernur DKI, penggantinya tidak bisa mengabaikan sistem yang telah dibangun sebelumnya.

Hal ini diungkapkan Basuki saat menjadi pembicara pada acara Indonesia Knowledge Forum 2015 Conference and Expo-BCA Learning Service (BLS)?, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (8/10/2015). 

"Ketika saya meninggalkan tempat ini, siapa pun gubernur DKI-nya, warga sudah punya standar. Apakah sistemnya nanti masih transparan, data terbuka, dan bagaimana pelayanan di BPTSP-nya (Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)," kata Basuki.

Hal itu juga pernah dilakukannya ketika Basuki memutuskan maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung. Saat itu, ia masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Ia memiliki program unggulan jaminan kesehatan serta jaminan pemberian pensiun.

Ketika Basuki melepaskan jabatan Bupati Belitung Timur, program-program itu, kata dia, tetap berjalan. Jika seseorang mampu bekerja dengan baik, maka dia akan meningkat ke level selanjutnya.

"Kira-kira begini, kalau yang lain punya ide dan rekam jejak jelek, nyesel nanti enggak pilih gue, kenapa pusing. Memimpin itu bagaimana men-delivery kepala, perut, dan dompet penuh. Tapi kalau ada calon lain yang lebih baik, bersih, dan transparan, Bapak dan Ibu jangan pilih saya, bodoh banget kalau pilih saya," kata Basuki. 

Ia mengimbau warga untuk mengingat teori yang dibangun mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln. Teori Abraham Lincoln menyebutkan, beri kekuasaan seseorang untuk menguji karakter sejati seseorang.

Karakter seseorang teruji ketika dia telah berkuasa atau menjadi pemimpin. "Lihat pas jadi pejabat bagaimana. Jangan sekadar percaya ketipu di kaki lima saja," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com