Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Kenali Wajah Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Cakung

Kompas.com - 16/10/2015, 00:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan seorang pria yang diduga terkait kasus pembunuhan Dayu Priambarita (45) dan Yuel Imanuel (5), ibu dan anak yang dibunuh di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (15/10/2015). Terduga pelaku yang diamankan berinisial H.

Namun, aparat kepolisian masih bungkam terkait penangkapan ini. Meski demikian, Kamis sore aparat Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, membawa pelaku ke rumah korban di Perumahan Aneka Elok.

Polisi menolak berkomentar namun warga setempat mengidentifikasi pria yang diamankan petugas sebagai H. (Baca: Ibu dan Anak di Cakung Dibunuh Karena Bisnis?)

H dan puluhan anggota kepolisian dari Direktorat Kriminal Umum langsung masuk k edalam rumah yang menjadi lokasi kejadian. Hampir 30 menit, petugas bersama H ke dalam rumah untuk melakukan pra rekontruksi.

Nampak H mengenakan kemeja kotak-kotak warna campuran biru, hitam dan putih. H juga mengenakan baju dalam hitam, topi dan masker untuk menutup wajah.

Nampak petugas mengikat tangan H dengan borgol plastik. Setelah pengumpulan data di rumah selesai pelaku langsung digiring keluar rumah. Di situ, pelaku langsung menunjukkan rumahnya yang berada di belakang perumahan tersebut.

H disebut merupakan anak dari mantan Ketua RT 02 RW 06. H adalah warga yang tinggal di jalur belakang rumah korban. (Baca: Terduga Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Cakung Diperiksa Intensif di Polda Metro)

Hata (56) keamanan di RT 02 RW 06 mengatakan, H merupakan mantan residivis sebuah kasus. "Dia pulang sekitar enam bulan lalu dari lapas, lapas mana saya belum tahu," kata Hata, di lokasi kejadian, Kamis malam.

Nampak di lokasi kejadian, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq, dan Kapolsek Cakung Komisaris Armunanto. Warga nampak memenuhi rumah korban. (Baca: Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Cakung Ditangkap, Polisi Gali Motif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com