Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Nilai KUA-PPAS Berubah, Program 2016 Harus Dibahas Ulang

Kompas.com - 19/10/2015, 16:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya perubahan nilai kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) 2016 membuat DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI harus membahas ulang mengenai program-program yang akan dijalankan pada tahun depan.

Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik telah meminta agar tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) segera menyusun ulang KUA-PPAS yang baru. Penyusunannya diperkirakan selesai pada Senin (19/10/2015) malam.

"Kita minta eksekutif sampikan KUA-PPAS yang baru. Penyusunan KUA-PPAS perubahan katanya selesai nanti malam. Jadi besok sudah bisa dilampirkan," kata dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.

Meski demikian, Taufik menyatakan pembahasan KUA-PPAS perubahan tidak akan memakan waktu yang lama seperti pembahasan sebelumnya. Pasalnya, program yang akan dibahas hanyalah program yang nilainya mengalami perubahan. Karena itu, ia yakin pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016 masih bisa dilakukan sesuai target, yakni pada akhir November.

"Insya Allah sesuai dengan target. Karena tinggal didetailin aja. Banggar (Badan Anggaran) dengan TAPD akan paparkan KUA-PPAS berdasarkan pengurangan," ujar dia.

Sebagai informasi, setelah melewati pembahasan hampir satu bulan, DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menyepakati besaran KUA-PPAS 2016 sebesar 62,5 triliun. Jumlah tersebut meleset dari target awal yang sebelumnya sebesar Rp 73,08 triliun.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuty Kusumawati mengatakan penyebab besaran KUA-PPAS yang tak sesuai dari target karena adanya penurunan target pendapatan asli daerah dan dana perimbangan, yang bila dijumlahkan mencapai Rp 10,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com