Selama ini, hampir 80 persen pasokan air untuk kebutuhan Jakarta bersumber dari Jawa Barat, tepatnya dari waduk Jatiluhur.
"Hanya 10 persen pasokan kebutuhan air dari (sungai) Krukut, Pesanggrahan, 10 persen lagi dari Tangerang. Sisanya 80 persen dari waduk Jatiluhur itu."
Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati di sela-sela lokakarya Suistanable Urban Water Management, di hotel Arya Duta Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2015).
Waduk Jatiluhur terletak sekitar 110 kilometer dari pusat Jakarta. Menurut Tuty, bila waduk itu mengalami gangguan, masyarakat Ibu Kota akan merasakan imbas yang cukup besar.
Dengan ketergantungan itu, Jakarta tidak bisa bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan airnya.
"Integrated water management menjadi solusi bagi kita," ujarnya.
Di level pemerintahan, kerja sama antara pemerintah DKI, pemerintah pusat, dan pemerintah Jawa Barat digenjot.
Pemprov DKI juga akan mengintegrasikan sejumlah instansi yang berhubungan dengan pengelolaan air di Jakarta, seperti PT Palyja, PT PAM, dan Dinas Tata Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.