Jembatan itu ditengarai telah menjadi sarang sampah dan menghambat aliran air dari daerah hulu menuju Pintu Air Manggarai.
"Jembatan itu dicatat sebagai aset dan harus dilelang. Begitu diumumkan pemenang lelang di bulan November, (jembatan) langsung kami bongkar," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (17/11/2015).
Menurut Basuki, banyak sampah, seperti kayu dan bambu, kiriman dari daerah hulu kemudian sampah-sampah itu mengalir ke sana.
Basuki meyakini, aliran air menuju Pintu Air Manggarai akan lebih lancar setelah jembatan dibongkar sehingga jalan raya di atas jembatan juga tidak akan terendam banjir.
"(Tinggi muka air) Manggarai, Juanda, Gajah Mada, Ciliwung, Waduk Pluit, semua masih rendah. Ini gara-gara ketutup (sampah di jembatan Kalibata). Makanya, kami mau bongkar habis jembatan bawahnya," kata Basuki.
Pemprov DKI Jakarta sendiri telah membangun jembatan yang lebih tinggi di lokasi tersebut. Jembatan baru telah dioperasikan sejak 2011 silam. Namun, hingga kini, jembatan lama yang berada di bawah belum juga dibongkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.