Namun hal itu tidak membuat dia kesal terhadap Pemprov DKI.
"Memang bisa saja, karena Adipura itu penilaiannya pada kebersihan kan. Kalau Jakarta dapat Adipura terus Bekasi tidak dapat Adipura, saya akan marah. Tapi ini kan sama-sama enggak dapat," ujar Rahmat di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/11/2015).
Oleh karena itu Rahmat mengajak Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk bersama-sama memperbaiki skor Adipura di tahun berikutnya.
Melakukan adendum perjanjian kerja sama merupakan salah satu upaya bersama agar penilaian pengelolaan sampah di Jakarta dan Bekasi menjadi bagus.
"Ayo kita bangun bersama, begitu loh," ujar dia.
Pemerintah Kota Bekasi kembali gagal meraih Piala Adipura dalam Malam Anugerah Lingkungan 2015 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan sudah memprediksikan hal itu sebelumnya.
Ariyanto mengatakan pengelolaan sampah yang menjadi persoalan bukan hanya di TPA milik Pemkot Bekasi yaitu TPA Sumur Batu, tetapi juga TPST Bantargebang milik DKI.
Ariyanto mengatakan TPA Sumur Batu saja sudah menampung sampah warga Bekasi sebanyak 1000 ton tiap harinya. Sementara TPST Bantargebang menampung sampah warga Jakarta sebanyak 6.000 ton per hari.
Banyaknya volume sampah yang ditampung Kota Bekasi setiap hari dan pengelolaan yng kurang baik membuat Kota Bekasi mendapat skor rendah di penilaian Adipura.
"Jadi Pemprov DKI ikut andil dalam hal ini," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.