Tiga di antaranya adalah rute yang akan melewati stasiun-stasiun yang belum dilintasi koridor transjakarta.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius Kosasih mengatakan, keempat rute tersebut, yakni rute melewati Jalan Kasablanka yang melewati Stasiun Tebet, rute Jalan Dewi Sartika yang melewati Stasiun Duren Kalibata, rute Jalan Mas Mansyur yang akan melewati Stasiun Karet dan Stasiun Tanah Abang, serta rute ke permukiman yang ada di belakang Terminal Ragunan.
"Kami mengajukan beberapa alternatif rute angkutan umum pengumpan terkait tingginya kebutuhan angkutan dari stasiun dan di rute-rute yang tidak memiliki jalur busway," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (4/12/2015).
Dari empat rute, Kosasih memprediksi kemungkinan ada dua yang akan dioperasikan lebih dulu, yakni rute melewati Jalan Kasablanka yang melewati Stasiun Tebet dan rute ke permukiman yang ada di belakang Terminal Ragunan.
Dalam waktu dekat, Kosasih mengatakan akan membahas rencana tersebut bersama dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi.
Ia menyebutkan, pembahasan akan difokuskan pada keberadaan angkutan umum eksisting yang telah ada di rute-rute tersebut.
"Harus dikaji benar-benar. Jangan sampai terjadi gesekan yang berujung aksi anarkis terhadap bus-bus kita," ujar dia.
Rencana pembukaan rute-rute bus transjakarta melewati stasiun-stasiun yang belum dilintasi koridor transjakarta diawali dari masukan dari PT KCJ yang ingin agar penumpang KRL commuter line memiliki moda transportasi lanjutan ketika akan menuju maupun meninggalkan stasiun.
Bus transjakarta yang akan melayani rute pengumpan, termasuk ke stasiun-stasiun, adalah bus berukuran sedang.
Pengadaannya merupakan kerja sama antara PT Transjakarta dan Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja). Jumlahnya mencapai 300 unit.
"Bus sedang yang akan digunakan sudah siap secara fisik, pengadaannya sudah selesai di bulan November kemarin."
"Namun, pada tahap pertama ini baru sekitar 100 unit yang akan selesai perizinannya. Sisanya diharapkan bisa selesai akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata Kosasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.