Menurut Hermanto, dalam sejarahnya pelintasan sebidang bukan difungsikan untuk kendaraan. Ia menyebut adanya palang pintu di pelintasan sebidang hanya bertujuan mencegah adanya hewan saat kereta lewat.
"Filosofi pintu perlintasan dahulunya ialah supaya hewan tidak lewat. Filosofinya sama kaya pagar di jalan tol. Pagar di jalan tol kan sebenarnya hanya untuk mencegah supaya hewan enggak lewat," kata Hermanto di kantornya, Senin (7/12/2015).
"Jadi, masa manusia kalah sama hewan," kata dia lagi.
Hermanto mengatakan secara peraturan undang-undang, tidak ada keharusan bagi kereta menyesuaikan kondisi volume kendaraan di pelintasan sebidang yang akan dilaluinya.
Karena kendaraan-kendaraan yang melewati pelintasan itulah yang harus menyesuaikan diri dengan perjalanan kereta.
"Karena pintu sebidang itu hanya memastikan keamanan perjalanan kereta, bukan untuk kendaraan yang mau lewat. Yang mau lewat yang wajib hati-hati," ujar dia.
Hermanto mengatakan paling lambat pada 2019 mendatang, layanan kereta rel listrik (KRL) commuter line ditargetkan sudah bisa mengangkut 1,2 juta orang per hari.
Untuk mencapai target tersebut, ia menyebut jumlah perjalanan kereta, terutama di jam-jam sibuk akan semakin banyak.
Hermanto mengatakan bertambahnya jumlah perjalaman kereta akan berdampak terhadap mengecilnya "headway" atau selisih keberangkatan kereta yang satu dengan yang lain.
"Nanti kereta bisa lewat setiap 3 menit. Makanya enggak bisa kalau masih buka tutup. Harus ditutup. Makanya perlu kerja sama dengan Pemda," ucap Hermanto.
Pelintasan sebidang di Jakarta sudah sering menjadi lokasi kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta.
Data Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mencatat saat ini ada 55 pelintasan sebidang yang ada di seluruh Jakarta.
Usai kejadiaan tabrakan antara KRL dan transjakarta di Jalan Panjang, PT KAI langsung mengusulkan kepada Pemprov DKI agar menutup pelintasan tersebut.
Caranya adalah dengan mempercepat pembangunan jalan layang dan terowongan, dan menutup pelintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang dan terowongan.
Namun, selang seminggu, kecelakaan di pelintasan sebidang kembali terjadi. Kali ini melibatkan KRL dan metromini di pelintasan sebidang Tubagus Angke, Minggu (6/12/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.