Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ungkap Kedekatannya dengan Setya Novanto

Kompas.com - 08/12/2015, 07:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Setya Novanto tengah menjadi perbincangan publik karena diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mencari keuntungan dari PT Freeport Indonesia.

Di tengah kegaduhan kasus ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kedekatannya dengan Setya. 

"(Setya) bos saya, dong," kata Basuki di Balai Kota, Senin (7/12/2015). Saat Basuki masih menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI, Setya merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar.

Ketika itu, Basuki merupakan anggota Fraksi Partai Golkar. Basuki mengaku memiliki hubungan baik dengan Setya. "Dia sama saya baik-baik saja. Secara pribadi, saya baik sama dia," kata Basuki.

Meski demikian, Basuki mengatakan bahwa ia tidak ikut campur dalam kasus yang menjerat Setya. (Baca juga: Presiden Jokowi Sudah Menahan Amarah ke Setya Novanto sejak Pagi)

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.

"Secara personal, di kantor, baik-baik saja hubungan kami. Dia malah tahu saya galak, pernah marahin sekjen partai (Golkar)," kata Basuki terkekeh.

Terkait sidang MKD, Basuki menilai,  pemeriksaan Setya lebih baik dilakukan secara terbuka. Hal tersebut dinilainya perlu agar publik mengetahui jalannya persidangan serta fakta-fakta yang terungkap.

Basuki mengklaim sudah mengedepankan keterbukaan dalam menjalankan sistem birokrasi di Pemprov DKI. (Baca: Sidang Setya Novanto Tertutup, Dicurigai Ada Kepentingan yang Ingin Diselamatkan)

Semua rapat di lingkungan Pemprov DKI serta rapat anggaran di DPRD DKI didokumentasikan dan diunggah ke YouTube.

"Kalau misalnya memang enggak ada apa-apa, sebaiknya semua dibuka saja. Sama kayak BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), kemarin saya tantang juga kan, kenapa pemeriksaan saya enggak berani dibuka, malah ditutup-tutupin?" kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com