Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Presiden Akan Mudah Kontrol APBD Mana yang Boros

Kompas.com - 08/12/2015, 14:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk membuat sistem open data untuk anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) seluruh kota dan kabupaten di Indonesia.

Sehingga nantinya Presiden Joko Widodo dengan mudah mengontrol sistem penganggaran di seluruh kota di Indonesia. 

"Kalau Kemenkominfo ingin masuk, ini juga menarik. Sehingga APBD seluruh Indonesia bisa dikontrol dengan mudah oleh Presiden dan bisa ketahuan kabupaten/kota mana yang boros dan enggak masuk akal anggarannya," kata Basuki, seusai peluncuran sistem informasi rusunawa, di Balai Kota, Selasa (8/12/2015).

Basuki mengungkapkan idenya ini kepada Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Bambang Heru Tjahyono.

Basuki meyakini, Kemenkominfo dapat merealisasikan idenya tersebut. Pasalnya, Kemenkominfo juga baru saja membuat sistem informasi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi Pemprov DKI.

Sistem ini dapat mengontrol penggunaan rusunawa di ibu kota.

"Ini sesuai dengan visi misi Presiden, Nawa Cita atau enggak. Tapi saya ngomong begini, biasanya Kemenkominfo langsung mikir tuh. Soalnya kami enggak pernah minta bikin sistem informasi rusunawa, langsung dibikinin," kata Basuki. 

Sistem informasi rusunawa itu dapat mengontrol daftar tunggu, data penghuni, hingga status pembayaran retribusi para penghuni. Sehingga sistem itu memudahkan Basuki untuk mengusir penghuni ilegal di sana.

"Jadi bayangin urus 2.000 penghuni saja sudah pusing, apalagi sampai ratusan ribu (penghuni). Makanya saya bilang sama Ibu Ika (Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI) ini mesti dikontrol pakai aplikasi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com