Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metromini Kecelakaan Lagi, Organda Percepat Evaluasi

Kompas.com - 16/12/2015, 18:37 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta bersama Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta berjanji mempercepat evaluasi semua operator bus sedang di Jakarta.

Hal ini dilakukan menyusul kecelakaan metromini di Jalan Aries Permai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (16/12/2015) yang menyebabkan satu orang meninggal dunia, yakni Azam Flamboyan (7).

"Sepakat sama Kadishub, kita evaluasi balik total, apakah operator yang tidak berfungsi dengan baik ini masih kita biarkan. Kalau dibiarkan, akan ada korban-korban lainnya," kata Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan kepada Kompas.com, Rabu sore.

Di Jakarta, ada lima operator bus ukuran sedang, yakni Kopaja, Metromini, Dian Mitra, Koantas Bima, dan Kopami. (Baca: Ahok Ingin Segera Hapus Metromini dari Jakarta)

Kebijakan evaluasi operator bus sedang ini tidak hanya menyasar kepada metromini, tetapi empat operator bus lainnya.

Menurut Shafruhan, dari lima operator bus sedang itu, yang memiliki paling banyak armada dan paling bermasalah adalah metromini. (Baca: Dishub Siapkan Sanksi Berlapis untuk Metromini)

Jumlah armada metromini yang beredar di Jakarta kurang lebih 1.200 bus. Masalahnya pun beragam, mulai dari masalah pengelolaan, manajemen, sampai perilaku buruk sopir.

Atas dasar itu, Organda menargetkan kajian terkait operator bus sedang tersebut selesai dalam bulan ini. (Baca: Ketua Organda: Metromini Konyol, Kacau Semua)

"Bulan ini harus beres, bulan depan sudah ada solusi soal operator angkutan umum khusus bus sedang," tutur Shafruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com