Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pemilik Warung Miras yang Diduga Tewaskan 6 Warga Depok

Kompas.com - 22/12/2015, 16:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resort Kota Depok mengamankan dua pedagang dan pemilik toko yang menjual minuman keras (miras) di Agung Shop, Beji, Depok. Diketahui dari tempat mereka enam warga Kampung Lio, Pancoran Mas yang tewas, membeli miras dan mengonsumsinya dengan diracik sendiri.

"Saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan," kata Kapolresta Depok Kombes Dwiyono, Selasa (22/12/2015).

Menurut Dwiyono masih ada seorang pemilik toko yang juga menjual miras di kawasan itu, yang masih dicari pihaknya.

Sebab setelah mengetahui ada korban tewas akibat miras yang dijualnya, sang pemilik toko kabur dan tokonya masih ditutup.

"Kami masih cari satu pemilik toko lagi untuk dimintai keterangan," kata Dwiyono.

Yang pasti, kata Dwiyono, mereka menjual miras tanpa izin atau ilegal. Sebab Perda Kota Depok melarang adanya peredaran dan penjualan miras tanpa izin yang jelas.

Namun, terkait kasus tewasnya enam warga Depok akibat mengonsumi miras yang mereka jual, Polresta Depok masih mendalami keterangan dua pemilik toko tersebut.

Dwiyono menuturkan, miras yang dibeli warga di toko kelontong di dekat Agung Shop di Jalan Arif Rahman Hakim, sebenarnya adalah miras pabrikan.

"Namun diracik sendiri oleh mereka dengan minuman energi dan cairan lainnya, sehingga menjadi berbahaya dan membuat mereka meninggal dunia," kata Dwiyono.

Menurutnya, saat penggerebekan toko miras yang biasa menjadi langganan korban, Senin (21/12/2015) tidak ditemukan adanya miras oplosan.

"Semuanya miras pabrikan," kata dia.

Terungkapnya peristiwa ini, kata Dwiyono setelah pihaknya menerima laporan atas tewasnya Saimin (50) alias Katel, warga Kampung Lio, RW 13, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Minggu (20/12/2015).

Dari sana diketahui sebelumnya ada korban lain yang juga meninggal dunia akibat miras yang mereka minum.

Yakni Boy (45) yang meninggal Kamis (17/15) siang, di RS Bhakti Yudha, lalu rekannya Enday meninggal sore harinya.

Setelah itu, Syarifudin (45) warga Kampung Lio lainnya juga meninggal, pada Sabtu (19/12/2015) sore dan Saimin meninggal Minggu (20/12/2015), disusul Maulana meninggal Senin (21/12/2015) pagi dan Ahmad Miat meninggal Senin sore.

"Semua warga yang meninggal sebelumnya minum miras bersama-sama di sekitar Jalan Baru," kata Dwiyono. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com