Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interupsi Warnai Rapat Paripurna Terakhir DPRD DKI Jakarta

Kompas.com - 31/12/2015, 13:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menggelar rapat paripurna yang terakhir di tahun 2015, Kamis (31/12/2015). Paripurna tersebut beragendakan penyampaian laporan hasil reses ketiga anggota DPRD DKI.

Reses ketiga dilakukan pada 7-15 Desember 2015. Pantauan Kompas.com, anggota DPRD DKI Bimo Hastoro yang membacakan kompilasi hasil reses tersebut.

Hasil reses sudah dibagi ke dalam beberapa kategori seperti bidang pembangunan, ekonomi, dan yang lainnya.

Usai pembacaan hasil reses, banyak anggota Dewan yang bergantian mengungkapkan pokok pikiran yang merupakan hasil reses mereka.

"Saya Ramli dari Fraksi Partai Golkar. Saya minta supaya jadi catatan penting hasil reses di wilayah Jakarta Utara. Banyak sekali yang tertinggal," ujar Ramli di ruang paripurna Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (31/12/2015).

Ada pula anggota DPRD Tandanan Daulay menginterupsi sidang dan mengungkapkan hasil resesnya yang belum masuk dalam kompilasi.

Selanjutnya, Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus yang gantian menginterupsi. Tanpa diduga, Bestari malah melakukan aksi dengan menyerahkan langsung hasil reses dari fraksinya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pimpinan DPRD.

"Mohon izin pimpinan, saya akan menyerahkan hasil reses saya untuk disatukan dengan kompilasi hasil reses yang sudah diinventarisasi," ujar Bestari.

Bestari maju sambil menyerahkan map berwarna biru kepada Wakil Ketua DPRD Triwisaksana dan Ahok (sapaan Basuki). Karena aksi Bestari itu, salah satu anggota Dewan sampai nyeletuk memberi peringatakan kepada Bestari.

"Ini adalah sidang paripurna. Bukan individu dewan saja," ujar anggota Dewan itu.

Usai hujan interupsi tersebut, pimpinan sidang Triwisaksana berjanji untuk menambahkan aspirasi masyarakat yang disampaikan anggota Dewan dalam kompilasi hasil reses. Setelah itu, barulah kompilasi tersebut diserahkan kepada Ahok.

"Laporan ini akan segera disampaikan ke Gubernur dengan sebelumnya dilengkapi lagi agar lebih komprehensif," ujar Triwisaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com