"Kemarin cuma bercanda pasti Pak Dimyati, itu bukan pernyataan sebagai sekjen tetapi sebagai pribadi saja," ujar Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta itu di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (5/1/2016).
Lulung mengaku bingung ketika dia diserbu wartawan ketika sedang di Kemenkumham. Dia ditanya tentang wacana duetnya dengan Ahok.
Saat itu, Lulung belum mengetahui soal wacana dia yang menjadi cagub dan Ahok yang menjadi cawagub.
"Saya lagi asik ngobrol sambil cari makanan. Tiba-tiba wartawan tanya ke saya gimana kalau dipasangkan dengan Pak Ahok?" ujar Lulung.
Terkait hal itu, Lulung menegaskan bahwa ada mekanisme yang harus dilakukan untuk mengusung calon dari PPP.
Lulung mengatakan DPW harus menjaring nama terlebih dahulu dalam forum rapat musyawarah kerja wilayah.
Dia juga menegaskan bahwa keputusan paling tinggi bukan ada pada DPP melainkan di rapat mukerwil tersebut. Sementara DPP hanya mempertimbangkan saja.
Sebelumnya, Sekjen PPP hasil Munas Jakarta, Dimyati Natakusumah, mengakui bahwa partainya sempat melirik Ahok untuk maju dalam Pilkada 2017.
Dimyati menilai, Ahok cukup baik selama menjalankan kepemimpinan di DKI.
"Dulu Ahok sahabat saya, saat saya pimpinan di Baleg DPR. Jadi, biar damailah. Ahok juga bagus kan, dia sudah bicara bagusnya Islam dan Kristen. Berarti ini tanda-tanda, Ahok sudah dapat hidayah," kata Dimyati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.