Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Masalah-masalah yang Dikeluhkan Warga Jakarta Sepanjang 2015

Kompas.com - 08/01/2016, 13:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang tahun 2015, sampah menjadi permasalahan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Jakarta.

Hal tersebut berdasarkan infografis permasalahan dari laporan-laporan warga yang masuk melalui aplikasi media sosial, QLUE.

Dari infografis tersebut, keluhan mengenai sampah mencapai 24,1 persen, disusul pelanggaran dengan 16 persen, fasilitas umum dengan 12,7 persen, parkir liar dengan 9,1 persen, dan kemacetan dengan 7,4 persen.

Di luar lima permasalahan itu, ada pula keluhan mengenai masalah pedagang kali lima (PKL) dengan 6,5 persen, jalan rusak 6 persen, lampu jalan umum 5 persen, iklan tidak berizin 4,8 persen, dan banjir 4,5 persen.

Marketing Communication QLUE Agung Prabowo berharap infografis tersebut berguna untuk pembenahan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Jakarta ke depannya.

"Tentunya untuk bisa menuntaskan masalah-masalah di Jakarta tersebut, kita harus bersama-sama memberi dukungan dan partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan sekitar kita," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/1/2016).

Berikut permasalahan hasil dari laporan-laporan warga yang menggunakan aplikasi media sosial, QLUE, sepanjang tahun 2015:

- Sampah 24,1 persen
- Pelanggaran 16 persen
- Fasilitas umum 12,7 persen
- Parkir liar 9,1 persen
- Kemacetan 7,4 persen
- Pedagang kali lima (PKL) 6,5 persen
- Jalan rusak 6 persen
- Lampu jalan umum 5 persen
- Iklan tidak berizin 4,8 persen
- Banjir 4,5 persen
- Pohon tumbang 3,5 persen
- Pelanggaran pembangunan 3 persen
- Pengemis 3 persen
- Kriminal 3 persen
- Transjakarta 1,8 persen
- Kebakaran 1,5 persen
- Kawasan bebas rokok 1,2 persen
- Joki three in one 1 persen
- Ojek online 0,8 persen
- Pajak abnormal 0,5 persen
- Makanan non-higienis 0,3 persen
- Ojek liar 0,2 persen
- Mobil di atas 10 tahun 0,1 persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com